Nahas di Tanjakan Naga, Banyak Korban Lalu Lintas

RADARSUAKBUMI.com – Pemilik mobil kendaraan mundur lantaran tak kuat tanjakan di Tanjakan Naga di jalur Gunung Payung, Yogas Wara Dharma menerangkan, saat melintas di Tanjakan Naga kendaraanya tidak kuat menghadapi curamnya medan yang menanjak.

Sehingga dirinya meminta pertolongan kepada pengguna jalan lainnya.

Bacaan Lainnya

Namun, nahas, rem pada kendaraannya mengalami masalah sehingga tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

“Ada tentara bantu saya dorong, pas rem dilepas mau saya rem taunya blong jadi mobilnya mundur dan ngebalik,” ungkapnya.

Disampaikan Yoga, situasi jalan saat dirinya melintas dalam keadaan cukup ramai.

Namun, karena kondisi mobil yang dia kemudikan tidak fit ditambah kondisi jalan yang licin setelah hujan, peristiwa yang tidak diinginkannya ini pun terjadi.

“Kondisinya licin dan hujan juga. Saya tidak apa-apa hanya luka di sikut tangan saja, temen yang satu mobil dengan saya juga alhamdulillah gak apa-apa,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebuah kendaraan tidak kuat menghadapi Tanjakan Naga di jalur Gunung Payung, Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Sebuah kendaraan tersebut adalah Suzuki Katana bernomor polisi T 1480 LL, terjungkal setelah mundur beberapa meter.

Selain medan menanjak cukup curam, kondisi di jalur yang menjadi jalan alternatif Lembang-Bandung via Punclut ini pun kerap licin ketika diguyur hujan maupun setelahnya.

Seorang saksi mata yang juga Anggota TNI Angkatan Darat, M Yusuf Firdaus mengatakan, peristiwa ini terjadi sekira pukul 16.30 WIB.

Kejadian bermula saat kendaraan berjenis jip berwarna merah dari arah Bandung menuju Lembang ini mogok akibat tak kuat menghadapi medan yang menanjak sehingga membuat kendaraanya terguling hingga posisinya terbalik.

“Yang di dalam mobil itu meminta bantuan, otomatis kan saya bantu dorong. Ternyata pas saya dorong, entah sopir panik atau gimana rem sama handrem serta giginya lepas. Jadi mundur ditabrakin ke pinggir dan terguling,” ucap Yusuf di lokasi kejadian, Selasa (4/2).

Akibat kejadian ini, dia menerangkan, selain arus lalu lintas menjadi macet, seorang pengendara sepeda motor yang merupakan siswa SMA turut terjatuh karena licin oleh tumpahan oli hingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Pengguna jalan anak SMA juga tadi jatuh akibat tumpahan oli dan sudah dibantu warga serta pengguna jalan lainnya yang melintas untuk mendapat penanganan medis,” jelasnya.

Mengingat ekstremnya jalan alternatif Lembang-Bandung via Punclut, dia mengimbau, pengguna jalan untuk lebih memperhatikan kondisi kendaraanya serta tidak memaksakan kendaraan yang tidak fit untuk melalui jalur alternatif ini.

“Untuk pengguna jalan yang lewat sini lebih dipikir-pikir, soalnya di sini itu rawan. Jadi sekiranya mobil tidak kuat, lebih baik puter balik saja daripada ada kejadian lagi,” tandasnya.

(rmol/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *