Membersihkan Pantai Secara Sukarela, Netizen Pertanyakan Uang Retribusi

SUKABUMI – Libur akhir tahun memang sudah berakhir. Namun, sejumlah persoalan kerap bermunculan setelah momen tersebut di Kabupaten Sukabumi. Dimulai dari karcis atau tiket retribusi, sampai pada sampah yang ditinggalkan para wisatawan.

Akhir-akhir ini, warga net asal Kabupaten Sukabumi mempersoalkan uang retribusi wisata yang ditarik Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, salah satu manfaat dari retribusi yang ditarik ialah untuk kebersihan di wilayah wisata. Namun faktanya, netizen dan sejumlah LSM mengaku, untuk membersihkan wilayah wisata mereka tidak mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah.

“Retribusi teh didalamnya ada untuk kebersihan. Tapi bagaimana kalau ada LSM atau ormas OKP melakukan bersih-bersih pantai. Kemudian ada juga kegiatan sosial untuk membersihkan pantai oleh instansi. Pertanyaannya adalah apakah uang kebersihan itu akan dialirkan kepada mereka. Atau gimana? Karena saya tidak tau kelanjutan dari perda mengenai retribusi untuk pembersihan pantai pasca liburan itu tanggung jawab siapa?,” tulis Fery yang diketahui sebagai mantan Aktivis HMI Cabang Sukabumi ini.

Fery juga mengungkapkan tujuannya menulis status tersebut. Ia mengaku, pertanyaan itu supaya tidak salah tafsir dikalangan masyarakat luas terkait manfaat retribusi wisata.

“Atau biar gak salah tafsir juga saya colek pak Ypy sebagai Sekdispar. Maaf dibuat status biar masyarakat yang sama ingin tau juga dapat menyimak,” tutupnya.

Atas postingan ini, warga netizen pun turut berkomentar. Salah satu akun Facebook Bob Tanjoeng mengaku, ia dari LSM Bareta Indonesia melakukan aksi bersih-bersih pantai tanpa ada kucuran dari pemerintah.

“Maaf ya..kami  LSM Bareta Indonesia dan Satgasnya  tidak dibyar ya..dr uang itu, kami Murni panggilan Jiwa dr kluarga bareta indonesia yg dah terbiasa di sosial dan Setiap Kegiatan Sosial saya selaku Ketum dan Pendiri Bareta indonesia ,.. apapun Stiap kegiatan Bareta indonesia Dah Punya Uang Kas…kegiatan ngak  Perlu uang2 Retribusi itu…dan kegiatan bersih2 pantai ini dah menjadi kegiatan tahunan yg sudah ada di program Metigasi Bareta Indonesia,” timpalnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan resmi dari Dinas Pariwisata. Bahkan, status ini mendapat 103 komentar. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *