Lumpuh karena Vaksin COVID-19, Guru Honorer Cisolok: Saya Ingin Sembuh Lagi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Guru honorer SMA Negeri 1 Cisolok Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Susan Antela (31) mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan setelah menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Puskesmas Cisolok beberapa waktu lalu.

Susan pun sempat dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani perawatan medis selama 23 hari. Kondisi Susan saat ini mulai ada perubahan, meski masih tebaring lemas di kediamannya, di Kampung Pasir Talaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok.

Menurut pengakuan Susan, pada saat vaksin Covid-19 dosis pertama, dirinya hanya mengalami pusing dan kunang-kunang, tetapi bisa hilang setelah istirahat satu jam.

“Bu Empit yang nemeni saya waktu itu, pertama ada efek pusing dan kunang-kunang. Tetapi bisa hilang, istirahat sampai satu jam. Vaksin kedua pusing, sesak, lemes terus kaku,” ujar Susan di rumahnya, Kamis (29/4/2021).

Vaksin kedua itu, sambung dia, penglihatan di lokasi vaksin masih ada cahaya atau kunang-kunang. “Ingat-ingat sudah ada di rumah sakit Palabuhanratu mulai gelap, sekarang (penglihatan) sudah ada bayangan lagi,” kata Susan.

Tenaga pendidik SMAN 1 Cisolok yang sudah mengabdi menjadi guru honorer sejak tahun 2012 tersebut, berharap bisa kembali seperti sediakala dan kembali mengajar.

“Saya ingin sembuh lagi seperti biasa, awalnya biasa dan harus sembuh lagi, tanpa harus membebani keluarga. Perjalanan masih panjang, kalau pun saya sehat tetapi tidak normal seperti biasa, saya harus bagaimana kedepannya, karena saya juga punya keinginan dan cita-cita,” pilu.

Sebelumnya, Susan mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan setelah disuntik vaksin Covid-19 yang kedua, di Puskesmas Cisolok.

Kondisi Susan tersebut menghebohkan di salah satu akun media sosial (sosial) pada, Rabu 28 April 2021 dan menjadi sorotan warganet. Guru seni tari dan budaya disuntik vaksin pada 31 Maret 2021 lalu.

Paman korban, Opi Sulistiwa menjelaskan, kelumpuhan dan gangguan penglihatan yang dialami keponakannya itu, setelah disuntik vaksin Covid-19 yang kedua pada 31 Maret 2021 lalu. (garis/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *