Lokasi Banjir Bandang Sukabumi jadi Tempat Wisata, Duh Bikin Geram!

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Lokasi bencana alam banjir bandang di Cicurug, Kabupaten Sukabumi mendadak jadi tempat wisata. Ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang datang berbondong-bondong untuk sekadar selfie atau swafoto bahkan membuat konten video.

Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani mengatakan pihaknya geram atas ulah masyarakat tersebut. Sebagai bukti warga pun memasang tulisan ‘INI BUKAN TEMPAT WISATA’ di salah satu titik lokasi di Kampung Cibuntu, Cicurug.

Bacaan Lainnya

“Iya nih, saya geram melihat ulah masyarakat yang tidak menunjukkan empatinya di lokasi bencana. Saya lihat banyak yang datang sekadar untuk foto-foto,” kata Anita kepada Radarsukabumi.com, Senin (28/9/2020).

Anita mengungkapkan, fenomena lokasi banjir bandang mendadak jadi tempat wisata terjadi dua hari pasca kejadian. Sebelumnya diberitakan bahwa banjir bandang terjadi pada Senin (21/9/2020) lalu.

“Nah puncaknya itu pas akhir pekan kemarin. Hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Itu banyak yang datang bukan untuk bantu-bantu tapi ya itu, cuma untuk foto-foto doang. Yang datang gak cuma orang Sukabumi, tapi dari luar juga ada,” ungkap Anita.

Atas hal ini, kata Anita lagi, pihak BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan tindakan yang tegas bahwa selain pihak yang berwenang seperti BPBD, TNI Polri, aparatur pemerintah, relawan dan masyarakat sekitar, dilarang masuk ke lokasi bencana. Bahkan bagi organisasi atau kelompok masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan cukup ke posko penerima bantuan saja.

“Jadi yang boleh masuk itu hanya pihak yang berwenang saja, relawan dan masyarakat sekitar. Selain itu gak boleh. Yang mau memberikan bantuan juga boleh masuk, cukup sampai di posko saja. Jadi foto-fotonya di posko saja,” ujar dia.

“Selain itu, larangan ini juga karena menerapkan protokol kesehatan COVID-19 untuk jaga jarak dan menghindari kerumunan massa,” sambungyi.

Anita pun mengimbau kepada warga masyarakat agar tidak menjadikan berswafoto di lokasi bencana menjadi sebuah kebiasaan, apalagi demi meraup keuntungan tertentu seperti kepentingan konten di media sosial.

“Pesan ini tidak hanya untuk di Sukabumi saja, tapi se-Indonesia. Jadi kalau ada bencana itu, tunjukanlah empati. Kalau tidak bisa membantu, cukup menghormati saja korban dan petugas yang berwenang di lapangan. Tidak perlu selfie-selfie. Karena itu hanya akan membuat korban yang sedang berduka atas musibah menjadi tersakiti,” tuntasnyi. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *