Komisi II DPRD Kota Sukabumi Pelototi Proyek Ahmad Yani

Pedestrian Jalan Ahmad Yani
Komisi II DPRD Kota Sukabumi saat memantau proyek Pedestrian Jalan Ahmad Yani Kecamatan Cikole, Jumat (1/10).

CIKOLE – Komisi II DPRD Kota Sukabumi melakukan pemantauan langsung progres pembangunan jalur Pedestrian di Jalan Ahmad Yani.

Dalam pemantauan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II Ivan Rusvansyah dari Partai Golkar dan sejumlah anggota antara lain Maming Surita dari Fraksi Partai Demokrat, Faisal Anwar Bagindo dari Fraksi PAN, Olih Solihin dari Fraksi Partai Gerindra, Tejo Sulaksono dari Fraksi Partai Demokrat, Dani Ramdhani dari Fraksi PKS, dan Dede Koswara dari Fraksi PDI Perjuangan.

Bacaan Lainnya

Pantaun di lapangan, Komisi II mengecek pekerjaan pembangunan dimulai dari persimpangan Jalan Statiun sampai simpang Bank BRI. Selain itu, komisi II mendapatkan penjelasan langsung dari pihak dinas dan pelaksana pembangunan pedestrian.

“Ini sebagai fungsi pengawasan kami sebagai anggota dewan. Kita mendorong agar pembangunan ini bisa rampung sesuai dengan jadwal,” ujar Ivan.

Apalagi dalam waktu pengerjaan yang terbilang mepet ini kata Ivan proses pengerjaannya ini harus di geber. Belum lagi pekerjaaannya sangat banyak dan menyebar. “Saya dorong agar pelaksana menambah jumlah pekerja dan alat berat. Supaya pekerjaan ini sesuai dengan target,” katanya.

Dalam mempercepat proses pembangunan ini Ivan menyarankan untuk berkoordinasi dengan dinas lain seperti Dishub , Pol PP dan Diskumindag dan lainnya.

Karena dalam pembangunan ini perlu kerjsama dan koordinasi yang bagus diantara intansi. “Seperti halnya PKL, ini harus seperti apa, dikemanakan dulu mereka. Lalu parkir, harus ditempatkan disebalah mana. Makanya perlu koordinasi,” tandasnya.

Dalam mempercepat pembangunan pedestrian ini kata Ivan pihaknya akan terus memantau progesnnya seperti apa. “Bila perlu setiap hari kami pantau untuk pengawasan, tidak ada unsur tanda kutip, kami ingin pembangunan ini selesai. Kalau mangkrak dan putus kontrak bahaya ini. Ahmad Yani itu icon Kota Sukabumi,” jelasnya.

Tak hanya itu, untuk nasib para PKL sendiri kata Ivan perlu kejelasan. Nantinya akan seperti apa dan dimana mereka ditempatkan. “Ini kan dampak yang luar biasa, mereka itu berurusan dengan isi perut. Mau dikemakan mereka nantinya, harus dipikirkan dari sekarang,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *