Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa barat, Andi Nugroho, ST mengatakan, pasca bencana tanah longsor Ruas Jalan Jampangtengah – Kiaradua Kilometer 142+900 yang disebabkan retakan tebing yang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
“Itu mengakibatkan tanah longsor yang menutupi jalan sepanjang 70 meter dengan ketinggian longsoran 2,50 meter dan lebar 10 meter,” jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor ini, hanya saja menyebkan lalu lintas terhambat. “Alhamdulillah penanganan longsoran sudah bisa diselesaiakan dengan kolaborasi semua pihak,” ujarnya.
Pasca bencana tersebut, UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, telah menurunkan personil unit reaksi cepat (URC) Tim UPTD 2 KSPPJ2 dan alat berat loader. Selain itu, juga menerjunkan bacholoader serta lima unit dump truck. “Dengan kesigapan tim, Alhamdulillah evakuasi membuka jalur lalu lintas sudah dapat melalui kembali, walau dengan buka tutup,” ujarnya.
“Kami harapkan pengguna lalu lintas tetap berhati-hati, dikarenakan area tersebut masih agak licin dan kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu, sehingga akses yang tertimbun longsor sudah bisa dibuka kembali,” pungkasnya. (Den)