HMI: Bupati Jangan Rendahkan Diri Dong

SUKABUMI-– Adanya pernyataan Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada beberapa awak media yang menyindir para pelaku demo yang dikaitkan dengan bagi-bagi proyek menuai reaksi dari kalangan mahasiswa. salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi yang menyangkan dengan pernyataan tersebut. Dengan adanya pernyataan tersebut, HMI menilai bahwa pernyataan bupati seakan semua aksi demo khususnya yang dilakukan mahasiwa adalah untuk proyek padahal tidak.

Ketua HMI Sukabumi Dede Irpan Apriandi mengatakan, sebagai pejabat nomor satu di Kabupaten Sukabumi seharusnya bisa mencerminkan kepribadian yang bisa mengayomi dan menasihati kepada masyarakatnya. Dan sudah seharusnya tutur katanya dijaga dengan tidak menyinggung orang atau organisasi dalam setiap pernyataanya.
“Jangan sampai menyinggung atau menjatuhkan pihak-pihak tertentu dalam menyampaikan statement,”ujar Dede Irpan Apriandi kepada dalam pesan whatapp, kemarin (19/10).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dirinya mengatakan, pernyataan bupati dalam berita itu sangatlah tendesius, sehinga pihak pendemo dalam hal ini Mahasiswa dinilai buruk. Padahal mahasiswa adalah untuk mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Dan lagi beliau (bupati red) menyebutkan para pendemo selalu minta jatah proyek atau bagi-bagi proyek. “Pernyataan ini sangat jelas, beliau merendahkan diri dengan menjatuhkan pihak lain,”ketusnya.

Dengan begitu, beliau menilai semua pendemo ujungnya minta proyek, maka buktikan orang yang mana atau organisasi mana yang demo hanya menginginkan proyek. Sebagai Mahasiswa yang terhimpun dalam sebuah organisasi, Dede mengakui sering turun aksi ke jalanan melakukan demonstrasi dan selalu membawa kepentingan masyarakat banyak. berdasarkan isu dan data yang jelas yang sudah kami kaji.

“Kami dari HMI selalu melakukan kritisi dengan aksi demi masyarakat juga peningkatan pelayanan maupun pembangunan dan bukan cuma sebatas kritik atau penyebar masalah tetapi beserta solusi atau penyelesaian masalah yang kami berikan ketika kami turun ke jalan,”katanya.

Kesimpulannya pernyataan pak bupati sungguh sangat menyinggung perasaan pihaknya sebagai aktivis mahasiswa. Walaupun tidak secara langsung beliau menyinggung mahasiswa. Tapi dengan kalimat dikatakan pak bupati, pihaknya akan menyikapi dengan jelas dan tegas bahwa apa yang belau sampaikan itu tidak seharusnya di lontarkan oleh seorang bupati.”Kami yakin jurnalis yang menulis pernyataan tersebut dengan dasar hasil wawancara,”tandasnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Sub.Bagian Humas Sekertariat Daerah Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri menjelaskan bahwa yang dibicarakan Bupati waktu itu tidak merujuk kepada pedemo dari kalangan mahasiswa. Namun Bupati hanya mencontohkan beberapa kejadian demo yang di lakukan oleh sebagian orang (pihak) yang menuduh atau menganggap bahwa proyek habis oleh bupati, seakan akan proyek habis di bagi bagi oleh bupati, sehingga waktu itu Bupati meyakini melalui sistem TP4D akan menjawab persoalan dengan Trasparan dan semua yang dilakukan termonitor secara baik oleh perangkat hukum.

“Dalam rekaman percakapan tersebut Bupati Sukabumi mengingatkan kepada awak media agar jangan salah mengutip kalimat sehingga menjadi salah dalam pernafsiran yang berbeda,”jelasnya

“Ya idealnya kita menyerap informasi secara lengkap dulu maksud yang ingin di sampaikan beliau (bupati) sehinga tidak salah penafsiran, selanjutnya bagi rekan-rekan mahasiswa yang melakukan demo murni menyampaikan aspirasi yang bersifat membangun tentu kami berterima kasih karena itu merupakan bagian dari demokrasi” jelasnya.

Bahkan, menurut Bima pak bupati mempersilahkan masyarakat terutama mahasiswa untuk mengkoreksi kebijakan dan kinerja perangkatnya yang tidak baik. “Diharapkan semuanya masyarakat, mahasiswa dan pemerintah bisa bersama sama mengawal pembangunan di kababuten sukabumi menjadi lebih baik,”tandasnya. (cr1/die)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *