Gempa Sukabumi, 484 Bangunan Rusak, 1032 Jiwa Terdampak

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami beserta jajaran saat meninjau lokasi sekolah yang ambruk setelah diguncang gempa berkekuatan 5.1 magnitudo yang terjadi di Sukabumi pada Selasa (10/3).

SUKABUMI – Korban gempa bumi berkekuatan 5.1 magnitudo yang mengguncang Sukabumi, terus bertambah. Kemarin, (11/3) Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, terdapat 484 bangunan rusak. Serta 1032 jiwa dan 547 Kepala Keluarga (KK) ikut terdampak. Sedangkan untuk kerugian, ditaksir mencapai Rp578.000.000.

Adapun rincian untuk yang terdampak yakni, 60 rumah rusak berat, 150 rusak sedang dan 255 rusak ringan. Selain itu, terdapat 19 bangunan lain yang rusak seperti mushola dan sekolah.

Bacaan Lainnya

“Sedangkan kecamatan yang terdampak yaitu, Kecamatan Kalapanunggal, Kabandungan, Cidahu, Cikidang, Pakaransalak dan Kecamatan Ciambar,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman kepada Radar Sukabumi, Rabu (11/3).

Untuk mengevakuasi korban, lanjut Eka, BPBD dan instansi lainya mendirikan enam tenda darurat diantaranya lima tenda di Kecamatan Kabandungan dan satu tenda di Kecamatan Kalapanunggal. “Korban kebanyakan mengungsi di rumah saudara terdekat yang lokasinya lebih aman. Untuk sementara, ada enam tenda yang bisa di gunakan para korban,” ujarnya.

Menurut Eka, untuk menentukan masa tanggap darurat, BPBD bersama instansi lainnya akan segera menggelar rapat yang akan dipusatkan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub), hari ini (12/3).

“Rencananya Kamis (hari ini. red) kami akan menggelar rapat untuk menentukan masa tanggap darurat ini sampai kapan,” ucapnya.

Adapun bantuan yang dibutuhkan saat ini yakni makanan siap saji dan material bangunan untuk kembali memperbaiki rumah yang rusak. “Kami juga sudah memberikan bantuan berupa makanan siap saji untuk para korban ini. Kalau air bersih, disini sudah mencukupi,” paparnya.

Dikonfirmasi terpisah, salah sorang korban warga Kampung Jayanegara RT1/1, Desa/Kecamatan Kabandungan, Edi (48) mengatakan, keluarganya untuk sementara waktu terpaksa mengungsi di tenda yang dibanguan inisiatif oleh warga setempat.

“Sejak terjadi gempa bumi, kami tinggal ditenda yang dibangun inisiatif oleh warga. Karena khawatir terjadi gempa susulan,” ungkapnya.

Edi berharap, Pemerintah Kabupaten Sukabumi bisa memberikan bantuan material bangunan sehingga rumah warga yang rusak bisa segera diperbaiki.

“Karena hampir semua rumah mengalami kerusakan cukup parah. Ya, termasuk rumah saya, dinding bangunan sebian ambruk. Mudah-mudahan pemerintah bisa segera menyikapi keluhan warga ini,” harapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *