Cegah Mobilisasi Massa Aksi 22 Mei dari Sukabumi, 630 Personel Gelar Razia

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi saat memeriksa penumpang bus di Jalan Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Selasa (21/5).

Satu Calon Peserta People Power Diamankan

SUKABUMI — Belasan warga yang terindikasi akan melakukan aksi 22 Mei di Jakarta terjaring razia petugas gabungan di sekitar Taman Kota Karangtengah, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Selasa (21/5).

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, 630 personel gabungan dari polisi, TNI, Satpol PP dan instansi lainnya diterjunkan untuk mencegah mobilisasi massa aksi 22 Mei di Jakarta.

Bacaan Lainnya

Sedangkan, ribuan personel ditempatkan dilima titik jalur utara Sukabumi yakni, Cicurug, Palagan, Parungkuda, Cibadak dan Karangtengah.

“Penyekatan ini sejak dua hari lalu. Selesainya nanti melihat perkembangan situasi di Jakarta. Kita betul-betul melakukan sweeping, razia dan penyekatan yang disebar dititik yang telah kita tentukan,” jelas Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi kepada Radar Sukabumi di Jalan Raya Karangtengah, Taman Kota Karangtengah, Cibadak, Sukabumi, Selasa (21/5).

Tak hanya merazia di sejumlah titik, lanjut Nasriadi, tim gabungan juga disiagakan di Kantor KPU, Gudang KPU dan Kantor Bawaslu Kabupaten Sukabumi. Termasuk, mengamankan serta merazia kereta api ke arah Bogor. Alhasil, Polres Sukabumi mengamankan pria berinisial DH (39), warga Pamulang, Tangerang.

DH merupakan asli dari Sukabumi namun sudah lama pindah domisili. Karena kedapatan membawa ponsel berisi pesan ujaran-ujaran kebencian, maka dengan terpaksa DH diamankan dari bus jurusan Sukabumi-Lebak Bulus sekitar pukul 15.45 WIB.

“Kami mengamankan DH karena dari awal kita masuk ke dalam bus gerak-geriknya mencurigakan, pakai baju berlapis dan keterangannya berubah-ubah. Ketika kita periksa di dalam ponselnya ada ujaran kebencian terhadap pemerintah dan proses pemilihan umum. Makanya kita bawa ke pos untuk pemeriksaan,” tandasnya.

Dalam ponsel DH sambung Nasriadi, terdapat kalimat yang menyatakan siap berperang dan menunggu perintah. “Kita masih periksa apakah pesan dalam beberapa grup itu serius atau hanya sekadar candaan,” imbuhnya.

Menurutnya, polisi telah melakukan operasi penyekatan sejak Senin (20/5) malam. Ada ratusan kelompok yang berencana mengikuti aksi ke Jakarta dipulangkan. Bahkan, hingga saat ini sudah ada ratusan kelompok yang akan mengikuti aksi ke Jakarta.

“Kami minta mereka pulang ke rumah. Kami berikan imbauan kepada masyarakat Sukabumi untuk tidak datang ke Jakarta, maksud kita baik melindungi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan misalkan bentrok atau ada penyusup ketika mereka berada di sana,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Agus Mulyadi meminta masyarakat tetap tenang usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Jokowi – Ma’ruf sebagai pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. “Tentang penetapan calon presiden terpilih, saya berharap masyarakat Kabupaten Sukabumi tetap tenang, itu hasil hitung lembaga yang sudah sepakati bersama KPU RI,” ujar Agus.(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *