Band Indi Palabuhanratu Jadi Korban Sambaran Petir Lebak Banten

Dua anggota Band Indi masih dalam penanganan RSUD Palabuhanratu

PALABUHANRATU – Grup band Runaska, asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi menjadi korban sambaran petir yang terjadi di Kampung Cikareo, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten.

Dari 10 personel group band trersebut,tujuh diantaranya terkena sambaran petir.

Bacaan Lainnya

Romi, salah satu anggota group band menceritakan kejadian sambaran petir yang merenggut korban jiwa tersebut, group band tersebut hadir pada festival band acara 17 agustusan yang juga berbarengan dengan laga final sepakbola.

“Kami hadir pada undangan festival band di partai final sepak bola dalam perlombaan hari kemerdekaan, jadi ada final sepakbola dan festival, saat kejadian jelas kami syok,” jelasnya, Selasa (18/8/2020).

Personil yang bertugas membetot gitar bass tersebut meneruskan, sebelum sambaran petir menyambar hujan deras terjadi telebih dahulu, kemudian petir yang amat keras tersebut menyambar dan menghamburkan semua orang di area itu.

Dirinya melihat beberapa orang terkapar yang kemudian dikabarkan meninggal dunia.

“Semua orang berhamburan, ada yang menangis, menjerit sambil berlari dan beberapa orang tegeletak. Namun yang jelas saya lihat ada seorang wanit yang terlihat roknya sudah robek terkapar dekat panggung,” cerita Romi.

Dari sepuluh anggota group band indi Palabuhanratu itu, tujuh orang diantaranya menjadi korban sambaran petir.

Namun baiknya, saat ini hanya dua orang yang masih dalam penanganan RSUD Palabuhanratu.

“Teman yang kena masih dirawat itu dua orang, Mitlan sama Fauzan,”singkatnya. (upi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *