Alhamdulillah, Tahun Depan SD Negeri Cibereum Tegalbuled sudah Direlokasi

SUKABUMI– Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali duduk satu meja dengan perusahaan tambang pasir besi, PT Sumber Baja Prima (SBP), di Kantor Dinas Tata Ruang Pertanahan Kabupaten Sukabumi, Rabu (1/11).

Dalam pertemuan itu, Pemkab Sukabumi meminta kejelasan komitmen PT SBP terkait lahan baru dan dana gedung baru bagi SD Negeri Cibeureum yang sudah lama dijanjikan PT SBP. Hasil pertemuan akhirnya PT SBP menyepakati di tahun 2018 nanti, gedung SD Negeri Cibereum sudah direkolasi.

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdik Kabupaten Sukabumi, Iyus Yusup Hilmi menjelaskan, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, di 2018 nanti lahan untuk relokasi akan disediakan pihak PT SBP. “Tahun depan, pihak perusahaan akan menyediakan lahan untuk relokasi SDN Cibereum. Karena saat ini kondisinya tidak mungkin dibangun di lahan semula,” ujar Iyus saat dikonfirmasi radarsukabumi.com Rabu (1/11).

Menurut Iyus, persoalan lahan untuk relokasi SDN Cibereum ini tidak bisa ditunda-tunda lagi. Hal itu karena, Disdik Kabupaten Sukabumi tidak bisa melakukan rehab dua gedung sekolah yang sudah ambruk tersebut.

“Persoalan SDN Cibeureum ini cukup membingungkan kami, karena kami tiak bisa mengalokasikan anggaran untuk rehab lantaran terganjal kesepakatan yang telah dibangun sebelumnya antara pihak perusahaan dengan pemerintah,”jelasnya.

Dikatakan Iyus, dalam konteks ini, Bupati Sukabumi bakal melayangkan surat kepada perusahaan untuk segera melakukan pembangunan. Sehingga, peserta didik yang berjumlah 150 itu dapat belajar dengan tenang. “Tempatnya sudah ada, jaraknya satu kilo meter dari lokasi sebelumnya. Jadi, tahun depan hanya tinggal pembangunannya saja,” terang Iyus.

Ia juga memastikan, lokasi sekolah yang baru tidak akan terdampak aktivitas perusahaan. Selain itu, untuk sementara proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berjalan dengan menggunakan banguanan kantor desa. “Hasil berembuk, untuk sementara anak-anak belajar di gedung kantor desa yang sudah disiapkan sebanyak dua lokal, karena yang terpenting bagi kami proses KBM harus tetap berjalan,” sebutnya.

Adapun lokasi semula, untuk memastikan masih laik atau tidaknya dijadikan tempat belajar sementara, pihaknya menggandeng konsultan untuk mengkaji. “Kita kaji dulu, soalnya jika dipaksakan dikhawatirkan dapat membahayakan pada anak-anak,” tutupnya. (lupi pajar hermawan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *