Akhir Tahun ini TPSA Penuh

DIBERSIHKAN: petugas kebersihan DLH Kota Sukabumi saat merapikan sampah dikawasan TPA Cikundul.

LEMBURSITU,RADARSUKABUMI.com – Minimnya sisa lahan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cikudul, Kecamatan Lembursitu menjadi perhatian Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Orang nomor satu di Kota Sukabumi ini mengajak warga agar dapat memilah sampah dan mengurangi penggunaan kantung plastik.

Bacaan Lainnya

Sisa tempat pembuangan saat ini hanya sekitar 1200 meter persegi dari luasan 10,7 hektar, dengan volume sampah Kota Sukabumi dalam satu hari mencapai 171 ton hanya bisa bertahan hingga akhir tahun ini.

Maka dari itu, dirinya meminta masyarakat dapat mengurangi sampah dari sumbernya masing-masing.

“Mari kita melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah, hindari penggunaan berlebihan barang-barang yang dengan mudah menjadi sampah dan kurangi penggunaan kantung plastik serta botol minuman plastik,” ajak Fahmi, kemarin (11/6).

Menurut Fahmi, persoalan sampah merupakan masalah bersama bukan hanya tugas pemerintah saja. Karena memang, mayoritas sampah yang ada di Kota Sukabumi dihasilkan dari limbah rumah tangga.

Bayangkan saja, dari 171 ton volum sampah setiap harinya hanya 50 ton yang bisa diola
h melalui berbagai media.

“Yang bisa dioleh itu hanya 50 ton saja, sedangkan sampah setiap harinya mencapai 171 ton.

Sisanya, terpaksa harus dibuang langsung ke TPSA Cikudul,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Endah Aruni mengungkapkan, pihaknya terus berupaya menekan produksi sampah yang ada di masyarakat.

Salah satu caranya melalui gerakan memilah sampah, yakni sampah organik dan anorganik serta residu.

ia mencontohkan untuk sampah anorganik seperti botol kaleng dan kardus dikumpulkan di tempat terpisah dan ditabungkan ke bank sampah Sukabumi (Sami).

“Sampah organik sisa makanan dimasukan ke lubang biopori dan terakhir tersisa residu yang tidak bisa diolah dibuang ke TPA.

Pembuatan lubang biopori sampah ini bisa dilakukan DLH dan tidak dipungut biaya. Jika hal ini diterapkan maka volume sampah yang dibuang ke TPA akan makin berkurang,” pungkasnya.

(upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *