Giliran Penyakit Misterius Ancam Jakarta, WHO : KLB, Sudah Ada Korban Jiwa

Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin

JAKARTA — Masyarakat perlu mengetahui saat ini ada penyakit misterius yang terjadi. Penyakit misterius hepatitis diduga telah mengakibatkan tiga kematian di Jakarta.

Meski demikian, pakar kesehatan yang juga Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan perlu pembuktian laboratorium terkait hal ini.

Bacaan Lainnya

“Akan baik kalau ada penjelasan lebih perinci tentang perbedaan fatalitas atas laporan satu meninggal dari 170 kasus di dunia dan tiga yang meninggal di Indonesia,” ujar Prof Tjandra saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (3/5).

Dalam laporan resmi Kementerian Kesehatan disebutkan tiga pasien yang ditemukan di Jakarta dialami kelompok usia anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, Jakarta. Pasien diduga mengalami hepatitis akut hingga meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.

Menurut Tjandra Yoga Adhitama laporan itu belum menyertakan keterangan hasil laboratorium hepatitis A,B,C dan E pada ke tiga kasus yang ditemukan. “Data dunia menyebutkan bahwa kejadian hepatitis yang banyak dibahas ini maka hasil laboratorium hepatitis A-E negatif.”

“Selain itu, bagaimana hasil ada tidaknya Adenovirus 41 yang kini banyak diduga sebagai penyebab hepatitis di lintas benua ini,” katanya.

Prof Tjandra menegaskan perlu ada penjelasan tentang hasil laboratorium hepatitis A-E dan juga adenovirus pada kasus di Indonesia untuk disampaikan ke publik. “WHO merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, feses, sampel saluran napas dan bila mungkin biopsi hati.”

“Semuanya untuk pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam, termasuk sekuensing,” katanya.

Tjandra yang merupakan mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu mengatakan Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan atas kemunculan kasus hepatitis akut di Jakarta dan sejumlah negara.

Sebab, WHO telah menyatakan penyakit misterius itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurut dia kasus tersebut sudah menjadi perhatian WHO dan badan dunia lain karena penyakit misterius itu kian merambah sampai ke Singapura.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *