Ibunya Pesta Miras, Anaknya Babak Belur Dianiaya

Seorang bocah berusia 5 tahun berinisial M menjadi korban penganiayaan. Ia mengalami luka serius di bagian wajah hingga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Kejadian itu menimpa M pada pukul 04.00 WIB, Sabtu (22/9).

Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Rury Arief Rianto menjelaskan, pihaknya sudah bertemu dengan ibu korban berinisial A di salah satu rumah rumah sakit di sekitaran Bekasi Barat.

Bacaan Lainnya

Menurut Rury, A mengaku bahwa peristiwa bermula saat ia bersama dengan empat orang teman laki-lakinya hendak pergi ke salah satu kafe untuk minum-minum minuman keras.

Empat orang pria itu mendatangi rumah A di wilayah Pondokgede. Mereka menggunakan sepeda motor untuk dititip dan kemudian naik taksi daring menuju ke kafe, Jumat (21/9) malam.

Selanjutnya, empat orang teman laki-laki A pulang lebih dulu sekitar pukul 04.00 WIB. Diduga, mereka pulang dalam kondisi mabuk setelah mengkonsumsi minuman keras di kafe tersebut.

Sesampainya di rumah, menurut pengakuan asisten rumah tangga (ART) kepada A, tiga dari empat orang langsung mengambil sepeda motor lalu pulang. Sementara itu, satu orang lainnya masuk ke dalam rumah.

Saat itu, hanya ada M, kakak kandungnya beserta satu orang ART. Laki-laki itu disebut hendak memperkosa ART itu. Karena takut, ART pun kabur dari rumah.

Beberapa waktu kemudian, dia kembali ke rumah dan mendapati pintu rumah sudah terkunci dari dalam. Ia tidak tahu apa yang tengah terjadi di dalam rumah.

Sementara itu menurut keterangan A, kata Rury, orang tua korban mendapati anaknya sudah dalam kondisi berdarah saat pulang sekitar pukul 05.00 WIB, Sabtu (22/9).

“Empat orang pulang, yang tiga ambil motor, yang satu disitu (TKP) terus masuk ke dalam. Kalau versi pembantunya kan mau diperkosa.Tapi pada saat ibunya datang, dia lihat anak begitu (mengalami luka-luka) langsung keluar, histeris. Lalu kedua orang itu keluar (pembantu dan teman laki-lakinya),” kata Rury kepada Radar Bekasi, Minggu (23/3).

Lebih lanjut, Rury menyatakan, anak tersebut diduga mengalami kekerasan dengan dijedoti ke tembok dan dimasukkan ke bak mandi.

“Makanya tadi saya lihat kondisinya juga luka parah. Di dahi ada 11 jahitan, kemudian di dagu ada sekitar enam kemudian di pipi ada tiga jahitan. Kemudian ada tiga giginya itu sampai rontok,” ujarnya.

Pihaknya berencana memberikan pendampingan psikis kepada kakak kandung korban yang berusia tujuh tahun dan ibu korban. “Kalau anak yang korban kita masih menunggu pulih terlebih dahulu,” imbuhnya.

Rury menambahkan, peristiwa itu telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan tengah dalam penyelidikan. Beberapa orang saksi atas kejadian tersebut juga telah diperiksa.

Terpisah, Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andari belum merespon ketika dihubungi untuk ditanyai mengenai hal tersebut. (neo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *