Tawuran………Kepala Pelajar SMK ‘Bocor’

SUKABUMI – Aksi ‘brutal’ para pelajar di Kota Sukabumi seolah sulit diredam. Kali ini, pelajar SMK Siliwangi (AMS) dan SMK Taman Siswa (Tamsis) bentrok di Jalan RE Marthadinata, Kebonjati, Kecamatan Cikole, kemarin (4/10). Akibatnya, salah seorang pelajar mengalami luka di bagian kepalanya setelah dibacok menggunakan senjata tajam (sajam) miliknya sendiri.

Peristiwa tawuran yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB ini, baru bisa dihentikan setelah warga di sekitar lokasi melerai kedua kelompok dan menangkap sejumlah pelajar yang terlibat.

Bacaan Lainnya

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, aksi tawuran tersebut bermula saat sejumlah pelajar SMK Siliwangi datang dari arah Kota Sukabumi menuju Sukaraja menggunakan mobil angkutan umum (Angkot) trayek 01. Namun saat tiba di lokasi tepatnya di Jalan RE Marthadinata depan Toko Eiger, terdapat sejumlah pelajar dari SMK Tamsis yang sedang nongkrong di pinggir jalan.

“Saat itu, saya melihat seorang siswa dari SMK Siliwangi keluar dari dalam mobil angkot dengan mengacungkan clurit ke arah siswa SMK Tamsis. Tiba-tiba, para pelajar yang sedang kumpul di pinggir jalan itu, langsung mengejar angkot itu dengan membawa balok, batu dan gear. Waktu itu memang kondisi jalan sedang padat oleh kendaraan.

Sehingga, angkot tersebut terkejar oleh siswa SMK Tamsis. Saat itu, siswa yang membawa clurit itu, jatuh dari dalam angkot karena dipukul menggunakan balok,” jelas Hendra Indrayana (28), Warga Kebonjati, Kecamatan Cikole, kepada Radar Sukabumi.

Saat kejadian, Hendra mengaku ia berada di pinggir jalan yang tempatnya tidak jauh dengan lokasi terjadinya aksi tawuran para pelajar itu. “Setelah siswa dalam angkot itu jatuh ke jalan bersama dengan clurit yang digenggamnya, seketika siswa lawannya langung mengambil cluritnya dan membacokkan ke arah kepala hingga bersimbuh darah,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang roko keliling di Jalan Raya RE Marthadinata, Apud (45) menjelaskan, aksi tawuran antar pelajar di wilayah tersebut, memang kerap terjadi. Bahkan pada saat jam pelajaran sekolah. Tak heran, banyak di antara warga mengaku geram dengan aksi generasi muda terpelajar itu, karena dianggap meresahkan.

“Kami kaget ada pelajar yang mengacung-acungkan celurit ke atas. Ternyata mereka sedang tawuran di jalan raya. Untuk itu, warga dengan seketika langsung melerai bentrokan antar pelajar itu,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *