Sepanjang 2019, 627 Bencana Buat Sukabumi Menderita

HARUS WASPADA: Salah satu potensi bencana yang masih terjadi yakni longsor. Apalagi, belum lama ini longsor menewaskan banyak orang di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kurun waktu Januari hingga September 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat telah terjadi 627 kasus bencana alam.

“Dari hasil rekapitulasi tersebut triwulan pertama dan kedua yakni Januari-Maret serta April-Juni kejadian bencana didominasi longsor dan banjir, sementara triwulan ketiga Juli-September didominasi kebakaran dan kekeringan,” kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Jumat (11/10/2019).

Bacaan Lainnya

Daeng menyebutkan, rincian bencana pada triwulan pertama sebanyak 215 kejadian yang terdiri dari 20 kejadian kebakaran, 118 kejadian longsor, 18 kejadian banjir, 32 kejadian angin kencang, 7 kejadian gempa bumi, 13 kejadian pergerakan tanah, 7 kasus kekeringan dan lain-lain tujuh kasus.

Pada triwulan kedua terdapat 119 kejadian dengan rincian 29 kejadian kebakaran, 51 kejadian longsor, 10 kejadian banjir, 7 kejadian angin kencang, 3 kejadian pergerakan tanah, 7 kejadian kekeringan dan lain-lain 12 kejadian.

Selanjutnya di triwulan ketiga terjadi 293 kejadian bencana yang terdiri dari 51 kejadian kebakaran, 7 kejadian longsor, 1 kejadian angin kencang, 179 kejadian gempa bumi, 49 kejadian kekeringan dan lain-lain enam kasus.

“Bencana terbesar terjadi di awal pergantian tahun yakni bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, yang menyebabkan 32 orang meninggal dan satu hilang,” tambahnya.

Akibat bencana ini, kata Daeng, ribuan jiwa harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi. Namun untuk warga yang kehilangan rumahnya sebagian sudah mendapatkan bantuan dan dibuatkan selter atau tempat penampungan seperti bencana pergerakan tanah di Kecamatan Nyalindung.

Selain itu, bantuan lain pun mulai dari peralatan mandi, MCK, makan dan tidur serta makanan siap saji langsung diberikan kepada warga yang menjadi korban bencana alam tersebut. Di sisi lain, pada Oktober ini sudah mulai masuk musim pancaroba yang ditandakan dalam sepekan terakhir ini hampir seluruh kecamatan dilanda hujan dengan intensitas redah hingga tinggi.

Tentunya, wilayah Kabupaten Sukabumi yang rawan longsor dan pergerakan tanah pihaknya meningkatkan pemantauan dan pengawasan dengan menerjunkan relawan penanggulangan bencana di setiap daerah. Bahkan, dalam tiga hari terakhir terjadi beberapa kasus bencana tanah longsor dan pergeseran tanah. Tentunya ini yang harus diwaspadai semua pihak dan warga pun harus selalu mengantisipasi karena kejadian bencana bisa terjadi kapan saja.

(ayb/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *