PT SCG Bikin Mata Air Mengering

RADARSUKABUMI.com – Aktivitas PT Tambang Semen Sukabumi (TSS) di Gunung Guha kembali disoal warga Desa Tanjungsari Kecamatan Jampangtengah dan Desa Wangunreja serta Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung, Kabupten Sukabumi.

Perusahaan yang merupakan rekanan PT Siam Cemen Group (SCG) atau Semen Jawa ini dinilai banyak merugikan masyarakat sekitar. Lokasinya yang persis berada di atas pemukiman warga ini, membuat warga terkena dampak mulai dari suara bising, getaran hingga paling para ‘menghilangkan’ sumber mata air bagi warga.

Bacaan Lainnya

Seorang warga Kampung Leuwidingding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Nyalindung, Oon (58) mengatakan, setelah adanya aktivitas PT TSS yang melakukan tambang untuk pemenuhan bahan baku semen ke PT SCG ini, mata air yang berada di kedusunannya mengering.

“Di Kedusunan Leuwidingding ini, ada 17 mata air. Namun setelah ada PT TSS, seluruh mata air yang digunakan warga mengering. Sekarang tinggal satu mata air Cialeh yang belum mengering. Sementara sisanya, sudah tidak bisa digunakan lantaran tidak ada airnya,” keluh Oon kepada Radar Sukabumi, kemarin (20/9).

Makanya, warga dibuat geram atas sikap perusahaan yang dinilai dalam melakukan aktivitasnya tak memperdulikan lingkungan. “Warga disini sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan, untuk keperluan air minum saja, warga terpaksa mengambil air dari selokan yang sudah bercampur dengan air pesawahan,” bebernya.

Pihaknya mengaku, warga Kedusunan Leuwidingding bersama warga desa lainnya yang terdampak sudah berulangkali menyampaikan kondisi tersebut kepada pihak perusahaan. Namun hingga saat ini, keluhan warga tidak mendapatkan respon yang baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *