Kemarau, Warga Jogjogan Terpaksa Pakai Air Sawah

Warga Kampung Jogjogan, RT02/03, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, memanfaatkan air sawah yang ditampung dalam bak penampungan untuk kebutuhan MCK warga.

CIDAHU — Warga Kampung Jogjogan, RT02/03, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, terpaksa memanfaatkan air sawah untuk keperluan Mandi, Cuci dan Kaskus (MCK). Hal itu, akibat musim kemarau yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan sumber air di daerah tersebut mengering.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kekeringan di wilayah tersebut terjadi sejak musim kemarau berlangsung hampir enam bulan. Sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terpaksa membuat bak penampungan untuk menampung air dari sawah untuk kembali didistribusikan ke setiap rumah warga menggunakan selang.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga setempat, Muhamad Ramdani (25) mengatakan, sudah hampir enam bulan warga kesulitan memperoleh air untuk keperluan sehari-hari. “Sumber air warga sudah mengering sejak musim kemarau berlangsung sehingga untuk kebutuhan sehari-hari terpaksa menggunakan air sawah,” kata Ramdani, Jumat (25/10).

Menurutnya, warga tidak jarang mengeluhkan air dari pesawahan ini membuat gatal-gatal. Namun, maski demikian warga sampai saat ini terpaksa mengunakannya untuk keperluan MCK karena tidak ada lagi sumber air.

“Kami terpaksa menggunakan air dari sawah ini meski terkadang gatal-gatal. Tapi mau bagaimana lagi, untuk saat ini sudah tidak ada lagi sumber air,” tuturnya.

Hal senada, disampaikan warga lainnya, Ujang (30) yang mengaku, kekeringan ini bukan kali pertama terjadi. Tetapi, hampir setiap tahun kekeringan dipastikan melanda daerah tersebut.

“Karena itu, bak penampungan dibangun untuk mengantisipasi ketika musim kemarau berlangung. Karena hampir setiap kemarau warga mengalami kesulitan mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari,” akunya.

Ujang meminta, pemerintah setempat segera turun tangan untuk menangani persoalan kekeringan ini.

“Kami berharap pemeritah segera menjawab keluhan kami. Mudah-mudahan ke depan pemerintah bisa membangunkan sumur bor untuk dimanfaatkan warga sekitar,” tuturnya seraya berharap.

Sementara itu, Camat Cidahu, Ading Ismail mengaku, pihaknya belum menerima laporan terkait warganya yang mengalami kesulitan air bersih. “Sampai saat ini belum ada laporan dari kades atau warga yang meminta bantuan air bersih. kalau ada kita usulkan ke dinas terkait,” akunya.

Ading menambahkan, pada Senin (27/10) pemerintah kecamatan akan segera memerintahkan petugas melakukan pengecekan lokasi. “Senin nanti saya akan memerintahkan staf untuk mengecek lokasi,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *