Hati-hati Pergerakan Tanah

akil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono saat diwawancara Radar Suabumi, Jumat (11/10).

CIBADAK — Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono angkat bicara soal pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Benda, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak. Orang nomor dua di Kabupaten Sukabumi ini mengintruksikan pemerintah setempat agar segera menutup atau mereklamasi retakan tanah. Hal itu untuk meminimalisir resiko yang dapat terjadi ketika hujan mengguyur daerah tersebut.

“Karena dengan kondisi cuaca menjelang musim hujan ini, kalau tidak ada upaya menahan air masuk dalam retakan itu, nantinya akan memicu peningkatan pergerakan tanah lagi. Ini untuk mengantisipasi melebarnya retakan tanah jika turun hujan,” kata Adjo kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/10).

Bacaan Lainnya

Adjo pun mengaku, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi masih menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung yang nantinya akan menjadi pertimbangan untuk merelokasi warga yang terancam atau tidak.

“Saat ini PVMBG Bandung masih melakukan pengkajian dan hasilnya juga belum keluar. Kita tunggu saja hasilnya, kalau memang perlu dilakukan relokasi tentunya akan segera dilakukan sesuai hasil kajian,” ujarnya.

Meskipun hasil kajian itu belum keluar, namun apabila tanah masih mengalami pergerakan, maka Adjo mengaku akan segera merelokasi warga setempat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Maka dari itu, kami akan terus memonitor perkembangannya. Kalau tanahnya masih bergerak, tentu akan segera direlokasi,” paparnya.

Adjo meminta, dengan kondisi musim hujan ini warga yang terancam bencana alam pergerakan tanah ini harus meningkatkan kewaspadaanya karena dikhawatirkan pergerakan tanah masih terus terjadi sehingga perlu ekstra waspada.

“Mudah-mudahan pergerakan tanah tidak berlanjut. Kami harap, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan agar pemerintah setempat bersama warga bisa segera menutup kembali tanah yang retak,” pintanya.

Sementara itu, Camat Cibadak, Lesto Rosadi mengaku, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepda dengan Pemda Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) agar segera memberikan bantuan.

“Alhamdulillah dari Dinsos sudah memberikan bantuan untuk semua warga yang terdampak dan terancam, seperti bantuan selimut, sembako dan lain sebagainya,” ucap Lesto.

Lesto menambahkan, sejauh ini untuk tenda komando dan tenda family masih belum diperlukan karena belum ada pengungsian. Namun Dinsos dan BPBD sudah mempersiapkan semuanya apabila sudah ada pengajuan permohonan bantuan untuk relokasi warga terdampak. “

Lokasi retakan sudah dilakukan pemadatan dengan ditutup lagi tanah. Selain itu juga dibuatkan saluran air limpasan hujan agar tidak masuk kedalam retakan tanah. Warga tetap dihimbau untuk selalu waspada,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *