Gawat! Peresmian Tol Bocimi Terancam Bermasalah

RADARSUKABUMI.com, SUKABUMI – Sekarang sudah di penghujung bulan Oktober, artinya jika sesuai dengan yang direncanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) peresmian tol Bocimi Seksi I akan dilakukan.

Namun peresmian tol yang menghubungkan Bogor-Ciawi-Sukabumi ini tampaknya akan sedikit bermasalah. Pasalnya, Warga Cimande Ilir, Kecamatan Caringin, Bogor, mengancam akan berunjuk rasa saat peresmian tol tersebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) nanti.

Bacaan Lainnya

Warga kesal, Lantaran masih banyaknya permasalahan yang belum diselesaikan oleh pengelola jalan tol yang mengakibatkan segala aktivitas warga terhambat.

BACA: Tol Bogor Ciawi Sukabumi Dibuka Akhir Oktober

Permasalahan tersebut yakni tidak tersedianya jembatan penyeberangan orang (JPO), rumah warga kerap tergenang banjir akibat belum selesainya pembangunan saluran air, dan tidak adanya perekrutan tenaga kerja lokal.

Iron, warga Cimande Hilir mengatakan, ada dua kampung yang merasakan dampak dari pembangunan tol Bocimi yaitu Kampung Bojong Menteng dan Kampung Tengek Tengah.

Warga mulai dari anak-anak hingga lansia terpaksa harus memutar sangat jauh untuk menuju perkampungan yang berada di seberang tol. Padahal, warga banyak yang beraktivitas bekerja, sekolah, dan mengaji.

“Kan kasihan juga kalau setiap hari jalan kaki dengan jarak cukup jauh. Bagi yang punya motor sih enak, nggak cape,” ungkap Iron, dikutip dari Liputan6.

Sementara itu, Ketua RT 04/01 Kampung Tengek, Hasan Bisri mengatakan, sebelumnya warga sudah mengajukan permohonan pembangunan JPO kepada pengelola tol untuk memudahkan warga beraktivitas.

“Tapi sampai sekarang tidak direalisasikan. Ya kami sangat kecewa,” kata dia.

Tak cuma itu, sejumlah warga juga kerap mengeluh karena setiap diguyur hujan rumah mereka selalu tergenang akibat belum dibangunnya saluran air.

Beberapa titik ruas tol pun ada yang belum dibangun turap sehingga rawan longsor dan membahayakan pengendara.

Selain itu, janji pihak pengelola yang akan memperbaiki dua musala di kampungnya pun hingga saat ini belum direalisasikan.

“Warga mendukung pembangunan Tol Bocimi, tapi pihak pelaksana dan pengelola tol juga harus mendukung keadaan warga,” kata dia.

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *