Dewi Asmara Kunjungi Kampung KB di Kecamatan Nagrak

SUKABUMI – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan anggota DPR RI Dewi Asmara mendatangi dua Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, Rabu (1/11).

Lawatan ini untuk mensosialisasikan serta memperkuat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Desa Ciheulangtonggoh dan Desa Nagrak Selatan.

Bacaan Lainnya

Dewi menjelaskan, Kampung KB diyakini cukup efektif meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat desa.”Kampung KB merupakan salah satu contoh dalam pelaksanaan program KKBPK dengan melibatkan seluruh Bidang yang ada di lingkungan BKKBN dan bekerja sama dengan instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah setempat, serta dilaksanakan di tingkat pemerintah terendah (RW/RT),” jelasnya kepada radarsukabumi.com disela-sela sosialisasi intergrasi Kampung KB.

KKB, lanjut politisi Golkar ini merupakan tempat terintegrasinya seluruh program pembangunan dalam satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setaranya. Wilayah ini memiliki kriteria tertentu. Di mana dalam wilayah Kampung KB terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.

“Ini yang membedakan dari semuanya. Ciri khas Kampung KB adalah integrasi antara program pembangunan yang tidak hanya satu sektor tetapi merealisasikan seluruh pembangunan di kampung KB itu,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Bidang Adpin BKKBN Jawa Barat, Yudi Suryadi menambahkan, pembentukan Kampung KB harus memenuhi kriteria utama yaitu wilayah yang memiliki jumlah Pra KS dan KS-1 (miskin) diatas rata-rata tingkat desa dimana kampung tersebut berada, dan jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian tingkat desa/kelurahan dimana kampung tersebut berlokasi.

“Setelah terpenuhi kriteria utama tersebut, selanjutnya dapat memilih salah satu atau lebih kriteria kumuh, pesisir atau nelayan, Daerah Aliran Sungai (DAS), bantaran kereta api, kawasan miskin (daerah kota), terpencil, perbatasan, kawasan industri, kawasan wisata, dan daerah padat penduduk,” bebernya.(lupi hermawan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *