Jokowi Memercik Muka Sendiri

JAKARTA— Ucapan Presiden Jokowi soal ‘politisi genderuwo’ ibarat menampuk air kepercik muka sendiri. Demikian Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberi istilah. Justru, kata dia, pemerintah yang menjadi sumber genderuwo dan sontoloyo.

Buktinya, di era Jokowi ini, perbedaan pandangan semisal kelompok nasional dan agamis, begitu tajam dipersoalkan. “Dari dulu sudah ada kelompok-kelompok cuma tidak tajam pertentangannya,” cetus dia.

Bacaan Lainnya

Ia menangkap ada kesan pertentangan itu sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu. “Ini lebih parah dari Pilkada DKI. Dulu sempat tiga calon dengan adanya Agus Yudhoyono, kemudian baru jadi dua calon dan itu tidak berlangsung lama. Tapi kalau sekarang waktunya lama,” terangnya.

Tak hanya itu dirinya menilai ucapan Jokowi yang seperti itu justru semakin membuat pembelahan secara nyata di rakyat. “Sumber dari sontoloyo dan genderuwo itu ya pemerintah. Karena yang punya power itu ya pemerintah, tidak mungkin rakyat punya itu,” kata Fahri

Dia menyebut pembelahan ideologis yang secara nyata saat ini dan begitu runcing merupakan karya dari pemimpin. Sementara rakyat atau politisi tidak memiliki kemampuan itu. “Kita tahu 10 tahun di zaman Pak SBY, itu FPI, HTI dan kelompok lainnya ada tapi tidak seruncing seperti sekarang pembelahannya,” beber dia.

lebih lanjut legislator asal NTB itu berharap agar narasi-narasi yang justru memperuncing tensi menjelang Pilpres 2019 itu dikurangi. “Itulah makannya Pak Kiai Ma’ruf direkrut dan sekarang tambah Pak Yusril, harapannya ya itu bisa mengurangi tensi politik secara ideologis,” pungkasnya.

 

(nes/wid)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *