Ummi Wisuda di Tengah Pandemi Covid-19

SUKABUMI – Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) menggelar sidang terbuka senat dalam rangka wisuda tahun 2020 di Taman Wisata Selabintana, Kabupaten Sukabumi, Kamis (1/10/2020).
Uniknya wisuda kali ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia khususnya Indonesia.
Dalam wisuda yang dilaksanakan secara tatap muka itu, Ummi meluluskan sebanyak 668 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan yakni program pascasarjana sebanyak 3 wisudawan, sarjana sebanyak 433 wisudawan, dan ahli madya sebanyak 75 wisudawan.
Pantauan Radar Sukabumi, prosesi wisuda disebut menerapkan protokol kesehatan ketat pencegahan virus corona (covid-19).
Pantauan Radar Sukabumi, prosesi wisuda diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat guna mencegah penularan wabah virus corona (Covid-19). Wisudawan diwajibkan memakai masker, cuci tangan dan dicek suhu tubuh. Sedangkan orang tua atau keluarga wisudawan dilarang masuk area wisuda. Keluarga pengantar harus langsung meninggalkan lokasi, dan menjemputnya kembali setelah prosesi wisuda selesai.
Namun, meski orang tua atau keluarga wisudawan tidak bisa masuk lokasi wisuda, mereka bisa mengakses acara tersebut secara daring melalui channel youtube Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Rektor Ummi Sakti Alamsyah mengakui jika penyelenggaraan wisuda kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya sebab dilaksanakan di masa pandemi. Namun meskipun diselenggarakan secara tatap muka pihaknya mengklaim bahwa penyelenggaraannya tetap mematuhi protokol kesehatan.
Bahkan Sakti pun menegaskan jika wisuda tersebut sudah mendapat izin dan arahan Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi.
“Memang ada kendala, mahasiswa inginnya datang wisuda bersama orang tua tetapi kalau dengan orang tua jumlahnya terlalu besar, kemudian sulit untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan. Maka disepakati ulang datang hanya wisudawan saja,” ujar Sakti kepada Radar Sukabumi.
Bahkan lanjut Sakti, susunan acara pada prosesi wisuda pun disederhanakan, setelah wisudawan menerima ijazah satu per satu tidak kembali ke tempat duduknya tetapi langsung meninggalkan ruang wisuda. Pihaknya juga meminta para wisudawan untuk tidak mengadakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi berkerumun dan berisiko terhadap terjadinya pelanggaran protokol pencegahan Covid-19.
“Jumlah total ada 668 mahasiswa yang diwisuda tahun ini, namun untuk pelaksanaannya kita bagi ke dalam tujuh gelombang. Satu gelombang diisi 100 mahasiswa. Hal ini untuk menghindari kerumunan banyak orang,” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *