Fahmi Ajak Warga Makmurkan Masjid

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menyalami para warga yang menghadiri acara salat Subuh berjamaah di Masjid Agung Kota Sukabumi.

PEMKOT SUKABUMI – Gerakan salat subuh berjamaah terus digiatkan di Kota Sukabumi. Kegiatan ini untuk mendorong syiar Islam dalam meraih keberkahan kota serta menjadi sarana silaturahmi bersama warga.

Hal ini misalnya dilakukan di Masjid Agung Kota Sukabumi pada Jumat (7/2). Hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo, dan anggota DPRD Kota Sukabumi Deden Solehudin.

Bacaan Lainnya

” Gerakan ini ke depan harus kembali digencarkan,” ujar Walikota Sukabumi Achmad Fahmi.

Harapannya jemaah salat subuh bisa lebih banyak. Salah satunya harus didorong dan diberikan contoh oleh aparat pemerintahan.

” Kita contohkan dulu Kepada ASN, semoga nanti memberikan dampak positif kepada lainnya,” katanya.

Di sisi lain, Fahmi juga menyampaikan informasi seputar Sukabumi. Pertama ramai terkait kasus geng motor sampai menimbulkan korban hingga harus dirawat di RSUD R Syamsudin.

“Alhamdulillah pada Kamis (6/2) malam Polres Sukabumi Kota telah menangkap lima orang pelaku yang rata-rata masih muda di bawah 21 tahun. Menurutnya, masalah keamanan bukan hanya tugas aparatur akan tetapi menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat.” katanya.

Intinya maraknya geng motor menjadi tanggungjawab bersama untuk diminimalisir. Ketika ada indikasi atau dicurigai tempat berkumpul geng motor laporkan agar ditindak aparat dan kedepan menuntut partisipasi aktif warga dengan siskamling.

Fahmi menuturkan, pemkot, polres, kodim serta MUI dan elemen warga pada Kamis juga melakukan deklarasi anti kekerasan khususnya geng motor. Upaya lainnya yakni mendorong kegiatan agama, karena ketika mendapatkan pencerahan dari sisi agama tidak mungkin melanggar ketentuan agama.

Informasi kedua yang disampaikan wali kota terkait penipuan yang mengaku EO menyiapkan kegiatan UMKM di Lapang Merdeka dengan menawarkan stand Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Akibatnya banyak yang mengalami kerugian karena sudah menyetor uang padahal kegiatan tersebut tidak ada.

Ke depan warga harus waspadai aksi penipuan yang disebarkan melalui media sosial. Berikutnya, Fahmi menyampaikan pada beberapa hari lalu kepala daerah dikumpulkan Presiden Joko Widodo di Sentul, Bogor terkait penanganan bencana atau kewaspadaan penanggulangan bencana.

” Sebab tidak bisa dipungkiri potensi bencana masih ada dan kesiapsiagaan aparatur dan masyarakat menjadi paling penting dalam rangka menghadapi bencana,” katanya.

Fahmi juga mengatakan, Sukabumi melaunching program sembako yang sebelumnya dikenal dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dikelola Kementerian Sosial. Di mana dalam program ini warga hanya bisa membeli sembako murni termasuk sayur mayur, karena ada upaya menekan stunting dengan memperbanyak makanan bergizi. Selain itu berupaya menekan laju angka kemiskinan. (bal/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *