Kota Sukabumi Lima Besar Kasus HIV/AIDS di Jabar

CIKOLE – Kota Sukabumi masih tetap bertengger di urutan lima besar sebagi daerah dengan jumlah pengidap Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) terbanyak di Jawa barat.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat mencatat hingga tahun ini jumlah penderita penyakit mematikan tersebut mencapai 1.197 orang.

Berdasarkan data grafik, tingginya tingkat penjangkitan virus HIV/AIDS di Kota Sukabumi ini sudah terlihat sejak tahun 2000 silam.

Memasuki tahun 2012, tren kenaikan jumlah penderita kian melonjak hingga akhirnya menempatkan Kota Sukabumi pada ranking ke tiga sebagai daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Jawa Barat.

DIANA/RADARSUKABUMI
SEKSUAL : Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi (Tengah) menyatakan perang terhadap penyebaran virus HIV/AIDS di Kota Sukabumi

Kini secara berangsur, daerah berpenduduk kurang lebih 300 ribu jiwa tersebut menempati ranking ke lima.
“Data tersebut bukan hanya warga Kota Sukabumi saja, tapi banyak dari warga luar yang berkunjung ke Sukabumi untuk berobat, bahkan sebagian besar dari mereka baru mengetahui telah terjangkit pada saat menjalani pengobatan,” ungkap Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Untuk menekan tingkat penyebaran virus berbahaya ini, KPA gencar melaksanakan penyuluhan dan sosialisi ke sekolah dan kampus secara prepentif.

Target dari kegiatan ini adalah remaja yang telah masuk usia 15 hingga 35 tahun. Di rentang usia tersebut sangat rentan tertular HIV/AIDS. “Bukan cuma pelajar saja, tetapi kalangan ibu rumah tangga juga menjadi target dari kegiatan sosialisasi.

Kepala Sekretariat KPAI jabar Iman Tedjarahmana menyebutkan  hal yang paling mempengaruhi seseorang bisa terkena HIV AIDS melalui jarum suntik dan hubungan seksual.

Tak terkecuali hubungan sesama jenis. “Jadi kita Galakkan tes, sehingga masyarakat yang sudah merasa melakukan hubungan seks maka teslah ke puskesmas tersebut,” ujarnya.

Berdasarkan data analisa situasi HIV AIDS Dinas Kesehatan provinsi Jabar pada 2016, sebanyak 26.422 warga dinyatakan mengidap penyakit AIDS.

Sebagian besar merupakan kelompok usia 15-29 tahun sebanyak 45,2 persen. Sementara penderita di usia antara 30 hingga 49 tahun berjumlah 46,1 persen. Pada umumnya para penderita ini merupakan kelompok usia produktif dan patut diduga saat remaja para penderita ini sudah melakukan prilaku beresiko.

Sementara itu Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PPP Reni Marlinawati mengaku prihatin dengan jumalah penderita HIV AIDS yang ada di Kota Sukabumi.

Namun menurutnya angka tersebut bukan seluruhnya berstatus sebagai warga Kota Sukabumi. “Jika melihat data, ternyata penderita terbanyak berasal dari luar daerah yang tengah menjalani pengobatan di Sukabumi,” paparnya. (cr11/d)

Pos terkait