Warga Tegalbuleud Keracunan Makanan

SUKABUMI – Keracunan akibat makanan kembali menelan korban jiwa. Kali ini, Olis (54) warga asal Kampung Puncak Nangka, Desa Sirmek, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia Minggu (17/11) sekira pukul 10.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, korban bersama 76 warga lainnya diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari acara syukuran. Saat ini, ada enam warga lain yang hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampangkulon.

Bacaan Lainnya

Petugas Satpol PP Kecamatan Tegalbuleud, Endang mengatakan, berdasarkan survai pemerintah kecamatan dan Bidan Puskesmas Bangbayang, puluhan warga yang mengalami keracunan makanan ini, terjadi setelah mereka menyantap makanan syukuran salah seorang warga di Kampung Cijoho, Desa Sirnamekar pada Jum’at (15/11) lalu.

“Saat itu, Pak Pudin (47) mengundang puluhan masyarakat untuk merayakan acara haolan keluarganya. Jadi yang hadir pada acara itu, dikasih makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan itu,” jelas Endang kepada Radar Sukabumi melalui telapon selulernya, Minggu (17/11).

Kepala Desa Sirnamekar, Ajat Sudrajat mengatakan, kebanyakan puluhan warga yang mengkonsumsi makanan dari acara syukuran itu, mengalami pusing dan mual setelah satu hari menyantap makanan tersebut.

“Warga banyak yang mengeluhkan sakit perut, rasa mual, pusing, muntah pada Sabtu (16/11) siang. Saat itu, tim medis langsung bergegas dan mengevakuasi mereka ke Posyandu I Daria I Desa Sirnamekar,” jelasnya.


MENDAPAT PERAWATAN: Para korban keracunan makanan yang dirujuk ke RSUD Jampangkulon mendapat perawatan dari petugas.

Saat ini, 76 warga yang mengalami keracunan, enam warga tengah berada di RSUD Jampngkulon dan 69 diantaranya di rawat di Posyandu I Daria I Desa Sirnamekar.

“Namun sayang, dari puluhan korban, satu warga diantaranya meninggal dunia. Almarhum Olis meninggal saat ia tengah mendapatkan tindakan medis di RSUD Jampangkulon pada pukul 10.00 WIB,” bebernya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini enam warga yang di rawat di RSUD Jampangkulon kondisinya sudah berangsur membaik. Hanya saja, satu warga yang diketahui bernama Yoyoh (56) kondisinya tengah kritis dan saat ini tengah berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Hasil peninjauan dilapangan, saat ini masih banyak warga yang mengalami keracunan dan dimungkinkan akan banyak yang di rujuk ke RSUD Jampangkulon.

Untuk itu, kami bersama Dinas Kesehatan dan pihak kepolisian tengah siaga dan terus memantau kondisi dilapangan. Kasus ini, sekarang tengah ditangani pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan,” pungkasnya. (den/t)

KRONOLOGIS KERACUNAN

1. Pada Jum’at (15/11) lalu, Pudin (47) mengundang puluhan masyarakat untuk merayakan acara haolan keluarganya.
2. Sebelum pulang, Warga yang menghadiri acara syukuran itu, diberi makanan.
3. Warga yang mengkonsumi makanan tersebut, banyak yang mengalami pusing dan mual setelah satu hari menyantap makanan tersebut.
4. Pada Sabtu (16/11) siang, pemerintah desa, muspika dan tim medis langsung bergegas dan mengevakuasi mereka ke Posyandu I Daria I Desa Sirnamekar.

DATA DAN FAKTA SEMENTARA KORBAN KERACUNAN

-Berdasarkan hasil asessmen pemerintah Kecamatan Tegalbuleud, terdapat 76 warga yang diduga mengalami keracunan.
– Satu warga bernama Olis (54) asal Kampung Puncak Nangka, Desa Sirmek dinyatakan meninggal dunia kemarin (17/11) sekira pukul 10.00 WIB.
– Enam warga masih dirawat di RSUD Jampangkulon.
– 69 warga di rawat di Posyandu I Daria I Desa Sirnamekar.
-Dari enam warga yang di rawat di RSUD Jampangkulon, saat ini kondisinya sudah membaik.
-Satu warga yang bernama Yoyoh (56), kondisinya tengah kritis dan kini tengah berada di IGD RSUD Jampangkulon.
– Saat ini, masih banyak warga yang mengalami keracunan dan dimungkinkan akan banyak yang di rujuk ke RSUD Jampangkulon.
-Pemerintah desa, Muspika, Dinas Kesehatan dan pihak kepolisian tengah siaga dan terus memantau kondisi warga yang mengalami keracunan.
-Pihak kepolisian masih mendalami dan melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengetahui fakta sebenarnya terkait penyebab dugaan keracunan makanan hingga menewaskan satu warga itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *