Truk Batu Kapur Rusak Rumah Warga

Kondisi pagar rumah warga yang rusak akibat kerap lintasi kendaraan truk over tonase bermuatan batu kapur di Jalan Raya Padabeunghar-Jampangtengah.

JAMPANGTENGAH — Warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, merasa geram terhadap banyaknya aktivitas truk bertonase berat yang melintasi Jalan Raya Padabeunghar – Jampangtengah.

Salah seorang warga Kampung Padabeunghar, Erik Kustiawan (45), mengatakan, truk besar yang melintasi ruas jalan provinsi itu, rata-rata berkapasitas muatan 20 ton hingga 30 ton. “Setiap harinya puluhan truk bermuatan batu kapur dan batu bara itu, melintasi jalan ini,” jelas Erik kepada Radar Sukabumi, Senin(2/11).

Bacaan Lainnya

Aktivitas kendaraan berat tersebut, sambung Erik, mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari dinding, lantai hingga pagar rumah warga. “Pagar rumah saya lokasinya di pinggir jalan sekarang sudah ambruk sepanjang sekitar 12 meter. Selain itu, tembok dinding dan lantai juga banyak yang retak hingga selebar 3 centimeter,” bebernya.

Menurutnya, jalan yang berstatus provinsi ini, tidak seharusnya di lalui kendaraan berat hingga bermuatan puluhan ton. Sebab, selain dapat menyebabkan kerusakan badan jalan juga telah mengakibatkan sejumlah rumah warga yang lokasinya berada di pinggir jalan, mengalami kerusakan di bagian dinding dan lantainya retak.

Bahkan, pagar rumah warga juga banyak yang ambruk. “Bisa di lihat rumah warga yang lokasinya di pinggir jalan bagian dinding dan lantainya pasti rusak. Karena getaran yang bersumber dari mobil berat itu cukup besar. Bahkan, pakaian yang tengah kami jemur pasti kotor, karena polusi udaranya,” tandasnya.

Pihaknya mengaku sudah meminta ganti rugi kepada perusahaan batu kapur yang berada di wilayah Desa Padabeunghar tersebut untuk bertanggungjawab, terkait aktivitas kendaraannya yang telah menyebabkan kerusakan rumah warga itu.

“Saya sudah berulang kali meminta kepada perusahaan agar bertanggungjawab mengenai hal ini. Namun, hingga saat ini pihak perusahaan terkesan acuh dan tidak peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *