Pemkab Sukabumi Dorong Kualitas UMKM

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami bersama Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Chairul Fadhly Harahap saat meninjau sejumlah Stand UMKM di Halaman Kecamatan Kadudampit.

KADUDAMPIT — Guna meningkatkan kualitas tenaga kerja wirausaha Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) unggul, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, meluncurkan Brincubator Goes To Cluster (BBPP-BRI) di Kecamatan Kadudampit.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, program yang digalakan tersebut untuk mendorong pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi terutama dalam peningkatan kualitasnya.

Bacaan Lainnya

“Selain mendorong kualitas UMKM, program ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi lokal,” kata Marwan kepada Radar Sukabumi, Kamis (25/6).

Lewat program ini, lanjut Marwan, diadakan juga pelatihan pemasaran dengan penggunaan teknologi. “Pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi. Sehingga bisa mendorong potensi, bahkan produk yang dijual bisa dikenal hingga ke luar daerah dan luar negeri,” ucapnya.

Menurut Marwan, program ini juga menjadi satu kekuatan di tengah pandemi covid 19. Apalagi, kondisi pasar saat ini sangat terbatas.

“Makanya harus mencari alternatid memasarkan sehingga pemasaran produk tidak terganjal dengan kondisi,” papar Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi ini.

Sebab itu, pemerintah berupaya terus mendorong berbagai potensi yang ada disetiap desa agar memiliki produk unggulan. “Ya, setiap desa itu harus punya produk unggulan. Makanya, kita dorong,” ulas Wakil Bupati Sukabumi periode 2005-2010 tersebut.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Chairul Fadhly Harahap mengatakan, pihaknya berupaya menggenjot produktivitas sektor UMKM.

Karena itu, Brincubator Goes To Cluster (BBPP-BRI) diluncurkan bersama Bank BRI.

“Kita coba memberikan soluai agar pelaku UMKM dekat dengan pasar. Baik pasar lokal maupun internasional. Makanya, kita gandeng BRI. Peran Bank BRI tidak hanya membantu dalam pemodalan saja. Namun, turut membantu dalam memberikan akses pelaku UMKM dengan calon pembeli,” imbuhnya.

UMKM ini, sambung Chairul merupakan sektor usaha yang masih bisa survive di kondisi saat ini. Bahkan, tidak begitu terpengaruh seperti perusahan besar.

“Kalau perusahaan besar banyak yang melakukan PHK. Berbeda dengan UMKM yang tetap berjalan. Terpengaruh (covid 19), tapi tidak terlalu besar pengaruhnya,” ujarnya.

Di tempat sama, Kepala Bagian Inkubasi Divisi Bisnis Program dan Kemitraan BRI, Teguh Rahadian menjelaskan, Brincubator Goes To Cluster merupakan bukti kepedulian BRI terhadap UMKM. Sehingga, UMKM bisa maju dan berkembang.

“Kami juga terus melaksanakan pelatihan. Baik secara offline maupun online. Kami melakukan mulai dari pelatihan digital marketing hingga pemasaran. Ditambah pelatihan di bidang ekspor. Sehingga petani madu, seperti di Sukabumi bisa mengekspor madu,” jelasnya.

Pihaknya menekankan, terkait produk yang dijual itu harus dijaga keasliannya. Sebab, penjualan secara digital ini, hal paling dibutuhkan ialah kepercayaan.

“Makanya, produknya harus dijaga keasliannya. Kerjasama ini semoga bisa ditingkatkan lebih lanjut. Sehingga, program ini bisa terus berjalan,” cetusnya.

Camat Kadudampit, Zaenal Abidin mengatakan, pelaku UMKM di Kecamatan Kadudampit telah dua tahun berturut turut mengikuti program tersebut. Khususnya pelatihan mengenai produksi madu.

Kali ini, petani madu akan dilatih terkait pengemasan hingga pemasaran selama dua hari ke depan. “Kita ada 20 petani madu yang mengikuti pelatihan ini. Mudah-mudahan bisa lebih ditingkatkan pelatihannya,” singkatnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *