Konsumsi Pangan Belum Ideal

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI IDENTIFIKASI : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, saat mengidentifikasi calon duta konsumsi pangan.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sukabumi menyebut konsumsi pangan warga Kabupaten Sukabumi hingga saat ini belum ideal. Sampai 2019, konsumsi masyarakat masih terbilang berlebihan dari angka ideal yang hanya 1.000 kilokalori (Kkal).

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, berdasarkan hasil analisis Pola Pangan Harapan (PPH) DKP, pertahun warga Kabupaten Sukabumi mengonsumsi beras per kapita sebanyak 110 kilogram. Sementara jumlah konsumsi energi kelompok padi sudah mencapai 1.400 Kkal.

“Jadi masih terbilang berlebihan. Idealnya itu mengonsumsi energi kelompok padi hanya 1.000 Kkal,” jelas Kepala Seksi Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, Surya Dinigrat kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (7/8).

Konsumsi pangan ideal ini, sambung Surya, dapat didekatahui dengan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. Kondisi saat ini di Kabupaten Sukabumi, masyarakat masih mengonsumsi pangan berkarbohidrat dari kelompok padi-padian yang berlebih.

“Pemanfaatan umbi-umbian sebagai sumber pangan karbohidrat relatif belum optimal. Padahal umbi-umbian merupakan komoditas pangan yang mudah dibudidayakan dan diperoleh di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini jumlah pengkonsumsian energi umbi-umbian di Kabupaten Sukabumi baru mencapai angka 52,8 Kkal perhari. Padahal idealnya diangka 120 Kkal perhari. “Sementara untuk kelompok pangan sayur dan buah, itu baru mencapai angka 75 Kkal per hari. Padahal idealnya diangka 120 Kkal perhari,” tandasnya.

Untuk itu, Surya mengaku akan terus melakukan pemberdayaan dan pembentukan duta konsumsi pangan. Karena ini diyakini dapat menjadi salah satu solusi pangan dalam upaya memperbaiki perilaku konsumsi masyarakat agar lebih berkualitas.

“Duta konsumsi pangan akan menjadi jembatan informasi antara Dinas Ketahanan Pangan dengan masyarakat, sehingga diharapkan proses penyebaran informasi konsumsi pangan ideal akan lebih meluas,” bebernya.

Pembentukan pemberdayaan duta konsumsi pangan dalam kurun waktu Agustus sampai September 2019 akan difokuskan di Kecamatan Sukalarang, Cisaat, Ciambar, Cikembar, Jampangtengah dan Kecamatan Surade. Hal ini diyakininya bisa menjadi solusi untuk penanganan penyakit stunting pada 2020.

“Untuk itu, pembentukan dan pemberdayaan duta konsumsi pangan ini, akan dilakukan di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi pada 2020 mendatang,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Kebonpedes, Ali Iskandar mengapresiasi atas program Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi dalam menangani peningkatan kualitas konsumsi pangan. “Program ini untuk memperbaiki perilaku konsumsi masyarakat agar lebih berkualitas. Mudah-mudahan ikhtiar Pemkab Sukabumi dalam meminimalisir stunting di Sukabumi ini berhasil,” singkatnya.

 

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *