Waspada Serangan Hama

Seorang petani saat memberikan obat pembasmi hama blas yang menyerang lahan pesawahan di wialayah Kecamatan Gunungguruh.

GUNUNGGURUH – Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, menghimbau kepada seluruh petani agar meningkatkan kewaspadaannya saat perpindahan musim kemarau ke musim hujan. Pasalnya, musim pancaroba ini biasanya berpotensi atas serangan hama dan berdampak terhadap penghasilan menurun.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gunungguruh, Asep Bunyamin mengatakan, berdasarkan survei petugas di lapangan, potensi hambatan produksi pertanian padi di musim pancaroba ini didominasi oleh serangan Organisme Penggangu Tanaman (OPT) jenis hama blas, kungkang dan belalang.

Bacaan Lainnya

“Bila tidak segera diantisipasi, dapat menyebabkan padi mengalami puso atau gagal panen,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi, kemarin (1/10).

Sebab itu, pada musim pancaroba saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi terus melakukan monitoring terhadap OPT. Sebab hama tersebut sering menyerang padi setelah wilayah pertanian diguyur hujan pertama.

“Saya menyarankan kepada petani agar proaktif menyampaikan temuan gangguan OPT atau penyakit tanaman kepada petugas penyuluh pertanian atau pemerintah desa setempat,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi serangan OPT, selain harus giat melakukan pemeliharaan tanaman, juga dihimbau agar menanam benih padi yang berkualitas unggul dan tahan terhadap serangan hama.

“Di Kecamatan Gunungguruh ini memiliki lahan pertanian padi seluas 560 hektare yang tersebar di setiap desa. Namun yang berpotensi terserang hama blas, kungkang dan belalang itu adalah pesawahan di Desa Cibentang, Sirnaresmi dan Desa Kebonmanggu,” ujarnya.

Kepala Desa Kebonmanggu, Rasnita mengatakan, sampai saat ini pemerintah Desa Kebonmanggu belum menerima laporan dari petani mengenai hama yang menyerang lahan pesawahan warga.

Meski demikian, ia terus menghimbau kepada seluruh petani agar meningkatkan kewaspadaannya di musim pancaroba yang berpotensi terhadap serangan hama hingga menyebabkan produksi padi menurun.

“Saya belum menerima laporan dari kelompok tani Desa Kebonmanggu, mengenai serangan hama itu. Tetapi kalau 2018 lalu, memang hama blas sempat menyerang padi di wilayah Kedusunan Leuwipeundeuy, tetapi cepat ditangani sehingga tidak menyebabkan gagal panen,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *