Tanaman Bawang Putih di Sukaraja Diserang Penyakit Jamur Daun, Ini Penyebabnya

Para petani saat membersihkan rerumputan yang menghalangi tanaman bawang puting di kawasan Hars Farm Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja. Foto: Dendi/Radar Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Tingginya intesintas curah hujan yang melanda Kabupaten Sukabumi berdampak terhadap hektaran lahan perkebunan bawang putih di kawasan Hars Farm Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, diserang hama seperti penyakit jamur daun.

Manajer Pertaninan Bawang Putih di kawasan Hars Farm Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Dandung mengatakan, musim hujan saat ini dapat menjadi pemicu maraknya serangan hama yang menyerang pada tanaman petani.

Bacaan Lainnya

“Dari luas lahan sektiar tujuh hektare yang ditanami bawang putih, hampir semuanya terserang hama tersebu,” kata Dandung kepada Radar Sukabumi pada Selasa (13/04/2021).

Apalagi intensitas curah hujan tinggi, dapat dipastikan tanaman bawang putih terserang penyakit jamur daun dan akibatnya telah menyebabkan bagian daun bawang putih berubah menjadi menguning.

“Hal ini, dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan tanaman tersebut, apabila tidak secepatnya diantisipasi, maka tanaman ini akan ternancam gagal panen,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat mengatakan, saat peralihan musim hujan ke musim kemarau biasanya akan berpotensi serangan hama terhadap pertanian. Tentunya hal tersebut akan berdampak terhadap penghasilan petani.

“Untuk itu, kami mengimbau kepada para petani agar bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan hama tanaman saat perpindahan musim hujan ke musim kemarau,” katanya.

Kalau ada gejala terhadap tanaman, lanjut Ajat, para petani segera berkonsultasi atau melapor ke petugas di lapangan. “Insya Allah kami akan senantiasa siap untuk membantu para petani. Jangan sampai serangan hama sudah parah baru melapor,” bebernya.

Untuk mengantisipasi agar tanaman petani tidak terserang hama, ia menghimbau kepada seluruh petani agar memberikan obat pestisida untuk pembasmi hama. Ini merupakan salah satu upaya agar kualitas tanaman tetap kuat dari berbagai serangan hama. “Selain itu, kami juga menyarankan agar petani menggunakan bibit dan benih unggul. Apabila ada gejala yang mencurigakan terhadap tanaman, diharapkan para petani segera berkonsultasi atau melapor kepada pemerintah desa atau kepada BPP kecamatan setempat untuk mencari solusinya,” pungkasnya. (den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *