Sukabumi Gedor Ekspor, Gelar Festival Buah-Florikultura

Buah durian menjadi salah satu unggulan Festival Buah Sukabumi Tahun 2020 di Lapangan Cangehgar Komplek Olahraga Jajaway, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Gerakan Tiga Kali Ekspor komoditas pertanian yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo disambut antusias di daerah-daerah sentra. Ekspor produk hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman obat dan florikultura menjadi andalan di beberapa daerah.

Kementerian Pertanian bersama instansi terkait terus memacu kinerja ekspor hortikultura dengan melakukan penataan hulu hingga hilir. Upaya menggerakkan potensi ekspor marak digelar di berbagai daerah, salah satunya di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Bacaan Lainnya

Sukabumi memiliki potensi ekspor buah dan florikultura yang besar. Untuk memperkenalkan potensi tersebut, digelar Festival Buah Sukabumi Tahun 2020 di Lapangan Cangehgar Komplek Olahraga Jajaway.

Festival ini menampilkan berbagai jenis buah yang familiar dikonsumsi hingga jenis buah unik yang ditemukan di Sukabumi.

Marwan Hamami, Bupati Sukabumi menegaskan bahwa buah tropis asal Sukabumi mempunyai potensi yang besar baik untuk memasok kebutuhan pasar lokal maupun ekspor.

“Festival kali ini kita gelar semua buah asli Sukabumi selama tiga hari, supaya masyarakat semakin tahu dan bisa mencicipinya. Kita edukasi kepada masyarakat, meyakinkan masyarakat bahwa buah kita tidak kalah dengan buah impor, bahkan kita mampu ekspor,” ujar Bupati Marwan.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengatakan Indonesia menjadi penghasil buah tropis dan buah eksotik yang besar. Kata dia, produksi buah nasional tahun 2017 tercatat 19,6 juta ton, tahun 2018 meningkat 9,3 persen menjadi 21,4 juta ton. “Pangsa pasar diluar negeri terbuka sangat lebar, mulai dari Eropa, Timur Tengah sampai kawasan Asia,” ujar Liferdi.

Pada 2017 ekspor buah Indonesia mencapai 41.441 ton dengan nilai USD 24,8 juta. Tahun 2018 meningkat mencapai 89.340 ton dengan nilai USD 63,2 juta.

“Gerakan tiga kali lipat ekspor hortikultura sangat memerlukan dukungan dari berbagai stake holder. Kami sangat apresiasi bagi daerah yang telah berkontribusi aktif dalam peningkatan ekspor hortikultuar tersebut,” tandas Liferdi.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, menyebut wilayahnya sangat potensial untuk mendukung ekspor buah dan florikultura.

“Manggis dan Dracaena sementara ini menjadi andalan ekspor dari Kabupaten Sukabumi.

Tahun ini Sukabumi sedang merintis ekspor pisang. Khusus untuk manggis saja setiap tahun kita ekspor mencapai 3 ribu ton, setara dengan 15 persen hasil produksi Kabupaten Sukabumi. Target kami menjadi 9 ribu ton setahun nantinya,”kata Sudrajat.

“Biasa kami sebut segi tiga emas manggis. Sentra sentra produksi di wilayah kami akan terus kami kawal secara teknis dan keberadaannya. Alhamdulillah pemerintah daerah sangat komit dengan pembangunan hortikultura,” imbuhnya. (sai)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *