Petani Tanam Hias Banting Setir Tanam Sayur

Salah seorang warga di Kabupaten Sukabumi saat merangkai tanaman hias suji, beberapa waktu lalu.

RADARSUKABUMI.com — Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, menyebutkan para petani non pangan sangat merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 sehingga tidak sedikit petani tanam hias saat ini beralih ke tanam pangan lantaran sulitnya pemasaran tanaman hias saat ini.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Kabupaten Sukabumi, Dosen Karmana mengatakan, sektor pertanian non pangan menjadi salah satu sektor terdampak paling parah di banding sektor pertanian pangan salah satunya bisnis tanaman hias.

Bacaan Lainnya

“Padahal, sebelum adanya wabah Corona tanaman hias ini kerap membanjiri pasar ekspor,” kata Dosen kepada wartawan, belum lama ini.

Lanjut Dosen, banyak petani tanaman hias beralih ke tanaman pangan karena tanaman pangan seperti padi sejauh ini masih aman meski pun ada pandemi Corona.

“Ya, karena terkendala pemasarannya sehingga petani tanam hias saat ini banyak beralih ke tanaman pangan seperti sayur mayur,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kasi Hortikultura Distan Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan menambahkan, kerugian yang dialami para petani tanaman hias ini cukup besar.

“Kerugian petani tanam hias ini cukup besar. Seperti, tanaman hias jenis Krisan biasa terjual 25 juta potong per tahun untuk ekspor maupun pasar lokal. Tetapi saat ini tidak ada penghasilan,” tambahnya.

Menurutnya, tidak hanya tanaman hias Krisan saja tetapi, tanaman hias Dracena yang biasanya dapat terjual hingga belasan juta potong setiap tahunnya sekarang juga tertahan.

“Biasanya Dracena terjual Ekspor 50 kontainer per tahun. Per kontainernya berisi 250 ribu Dracena.

Kami harap pandemi ini segera berlalu dan para petani tanaman hias dapat kembali produktif seiring kembali menggeliatnya perekonomian dunia,” tutupnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *