Mentan: Ketahanan Pangan di Sukabumi Terjamin

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo bersama rombongannya

SUKABUMI – Dalam memastikan ketahanan pangan pada masa pandemi Covid-19, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke peternakan kambing, domba dan sapi di Yayasan Adzkia, tepatnya di Kampung Babakan Kupa, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Senin (12/10).

Kegiatan yang bertajuk penguatan kapasitas pemuda santri milenial dalam pengembangan agrabisnis peternakan (Agrisnak) ini, Mentan bersama rombongannya telah melakukan peninjauan ke lokasi peternakan yang dikelola oleh Yayasan Adzkia.

Bacaan Lainnya

“Hasil dari kunjungan ini, ada beberapa yang harus disempurnakan agar koneksinya antara hulu dengan hilir ini bisa kita lakukan.

Saya sudah koordinasi dengan Bulog juga dan pada dasarnya kita harus bekerjasama antara pemerintah daerah, kelompok tani, pertanian dan BUMN, dalam hal ini bulog harus menyerap hasil-hasil pertanian yang ada,” kata Mentan RI Syahrul Yasin Limpo kepada Radar Sukabumi usai melakukan peninjauan ke lokasi peternakan di wilayah tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada masa pandemi Covid-19 ketahanan pangan di Sukabumi cukup terjamin dengan baik. Meski demikian, akselerasinya harus dijaga sehingga terkoneksi dengna baik. Sehingga pendapatan petani bisa terjamin dan terjaga dengan baik.

“On pam ke of pam harus terkoneksi dengan kuat. Karena kita tidak mau petani yang sudah capai-capai menanam dan lain sebagainya, tapi siapa yang mau beli. Ini yang harus saya bicarakan. Makanya kunjungan ini didampingi dengan Pak Bupati dan DPR RI Komisi IV untuk melihat proses itu, antara on pam dengan of pam harus terhubung,” bebernya.

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo bersama rombongannya saat meninjau peternakan kambing, domba dan sapi di Yayasan Adzkia, tepatnya di Kampung Babakan Kupa, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat
, Senin (12/10).

Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 pangan sangat dibutuhkan dan sektor lain bisa terjadi dinamika. Tetapi makanan harus tetap siap. Makanya, apabila produktifitas pangan sudah baik, namun siapa yang nyerap dan siapa yang simpan.

“Saya berharap bukan hanya ketahanan pangan dan saya akan cek masalah daging dan peternakan agar tetap jalan sesuai dengan kebutuhannya. Karena bagaimana pun juga nutrisi dan gizi menjadi sangat penting di masa pandemi Covid-19. Untuk memastikan hal ini, makanya saya cek ke Sukabumi,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 16,4. Karena itu tentu saja apabila ini bertumbuh dengan baik, maka ia berharap akselerasi petani juga dapat bertumbuh dengan baik.

“Data BPS juga menunjukan nilai tuker petani cukup naik. Sekarang sudah 101 persen. Itu tandanya, akselerasinya baik. Tentu saja lapangan dinamikanya berbeda-beda di setiap tempat,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *