Dua Warga Cikujang Positif DBD

Petugas desa dan petugas Puskesmas Gunungguruh saat melakukan fogging

SUKABUMI — Dua warga Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh positif terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Desa Cikujang, Heni Mulyani mengatakan, pihaknya mengetahui soal dua warganya yang terserang penyakit tersebut setelah mendapatkan laporan dari ketua RT setempat.

Bacaan Lainnya

Setelah itu, ia bersama petugas desa langsung melakukan peninjauan kerumah warga untuk mengetahui kebenarannya.

“Setiba di rumahnya, kami langsung membawa dua warga yang terserang penyakit DBD ini, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk mendapatkan tindakan yang intensif dari tim medis,” jelas Heni kepada Radar Sukabumi, Senin (8/6).

Berdasarkan laporan dari tim medis, sambung Heni, dua warga yang terserang DBD tersebut, satu warga telah dinyatakan suspeck dan satu warga lainnya telah positif DBD.

“Kedua warga ini, berada di Kampung Gunungguruh, RT 35, Kedusunan Gunungguruh Kulon, Desa Cikujang,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, pemerintah Desa Cikujang telah melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Gunungguruh untuk melakukan fogging atau pengasasapan di wilayah perkampungan tersebut.

“Kami sengaja melakukan fogging untuk memberantas sarang jentik nyamuk yang dapat berpotensi menjadi penyebaran penyakit DBD,” bebernya.

Cuaca ekstrim saat ini, ujar Heni, dapat berpotensi terhadap penyebaran penyakit tersebut. Terlebih dengan kondisi musim hujan yang intensitasnya cukup tinggi. Untuk itu, meluasnya kasus DBD ini harus diwaspadai oleh masyarakat.

Seperti menjaga kebersihan di rumah masing-masing, membersihkan halaman rumah, lingkungan dan tempat yang bisa tergenang air hujan.

“Tempat yang tergenang air bisa menjadi lokasi perindukan nyamuk DBD. Medianya seperti kaleng bekas, ban bekas maupun botol air mineral. Harapanya warga menimbun sejumlah barang tersebut dan jangan dibuang sembarangan,” paparnya.

Selain menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), warga juga disarankan menguras bak kamar mandi secara rutin.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga agar meningkatkan kewaspadaanya pada cuaca ekstrim saat ini.

Terlebih lagi, sekarang akan menghadapi peralihan cuaca. Iya, pada musim pancoran itu, segala macam penyakit dapat berpotensi menyerang masyarakat. Makanya, harus meningkatkan PHBS,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *