Cikembar Dominasi Kasus Stunting

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid saat memberikan arahan pada kegiatan yang Dinkes belum lama ini.

SUKABUMI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan sebanyak 3.202 kasus stunting ditemukan selama 2013 hingga 2018 ini. Sebab itu, Kabupaten Sukabumi saat ini masuk dalam 27 daerah prioritas stunting tingkat Jawa Barat.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, 10 lokasi kasus stunting di Kabupaten Sukabumi ialah Desa Sukasari Kecamatan Cisaat, Desa Sukamaju Kecamatan Sukalarang, Desa/Kecamatan Ciambar, Desa Cimanggu, Desa Parakanlima, Desa Bojong Kecamatan Cikembar, Desa Sindangresmi Kecamatan Jampangtengah, Desa Prianganjaya Kecamatan Sukalarang, Desa Padaasih Kecamatan Cisaat dan Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak.

Bacaan Lainnya

“Kabupaten Sukabumi masuk dalam 27 daerah prioritas stunting tingkat Jawa Barat karena memang kasusnya masih tinggi. Kecamatan Cikembar mendominasi kasus stunting di Kabupaten Sukabumi,” kata Kasi Kesehatan Keluarga (Kesga) Gizi Dinkes Kabupaten Sukabumi, Lilis Resmiati saat dihubungi Radar Sukabumi, kemarin (1/10).

Lilis menjelaskan, stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Mulai dari janin hingga anak berusia dua tahun. “Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi anak seusianya,” jelasnya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, ditunjang oleh rendahnya prilaku kesehatan ibu dan anak dengan beberapa faktor, diantaranya perilaku menyusui, perilaku pemberian makanan pada anak, prilaku cuci tangan, penggunaan air bersih dan sanitasi yang masih rendah menjadi faktor terjadinya stunting.

“Terutama dalam merubah pengetahuan dan prilaku diperlukan penguatan kapasitas petugas kesehatan dalam penguatan komunikasi pencegahan dan penanggulangan stunting, agar terjadi pembagian peran dan tanggung jawab untuk mendukung setiap kegiatan pencegahan,” terangnya.

Menyikapi tingginya angka stunting ini, sambung Lilis, Dinkes melakukan berbagai upaya misalnya saja melakukan sweeping ibu hamil, pendampingan ibu hamil dan lainnya. “Kami harap dengan upaya yang sudah kami lakukan ke depan mampu menekan tingginya angka stunting ini,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *