Bupati : Waspadai Kebakaran

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami saat memimpin upacara peringatan hari kesadaran Korpri.

PALABUHANRATU – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi agar mengantisipasi terjadinya kebakaran. Ini mengingat musim kemarau sekarang, kebakaran sangat rentan terjadi.

“Kita harus bisa mengantisipasi dan menanggulangi dampak dari kemarau ini. Kebakaran yang paling rentan, harus kita waspadai dan sampaikan kepada masyarakat,” ujar Marwan Hamami saat memimpin upacara peringatan hari kesadaran Korpri tingkat Kabupaten Sukabumi, Selasa (18-09-2019).

Bacaan Lainnya

Upaya antisipasi dampak kemarau itu, lanjut Marwan, seperti halnya dengan melakukan penghematan atau efisiensi penggunaan air, pengaturan pola tanam, dan pemilihan jenis tanaman yang tahan kekeringan. Bahkan jika memungkinkan, harus disertai denganpenerapan teknologi terbaru dibidang pangan. “Serta paling penting lagi adalah dengan tanggap darurat bencana kebakaran,” imbuhnya.

Marwan menegaskan, dengan kondisi cuaca kemarau seperti saat ini, banyak kejadian kebakaran yang terjadi dibeberapa daerah. Baik yang menimpa rumah warga, maupun lahan hutan yang tandus. “Mari kita sama-sama antisipasi dan tekan resikonya,” ajaknya.

Dikatakan Marwan, penanggulangan bencana bisa dikurangi jika perangkat daerah dan masyarakat bersama-sama mengantisipasi akan dampak terjadinya bencana. “Bencana adalah suatu kejadian yang dapat dipelajari, diprediksi, dapat dikurangi dampak atau resikonya dan bisa dikelola oleh seluruh komponen masyarakat beserta perangkat daerah terkait yang menangani bencana. Maka dari itu, sinergis harus kita pertahankan,” Jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda sebuah pabrik penggesekan kayu dan satu unit rumah permanen di Kampung Cikondang, Desa sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Si jago merah beraksi sekira pukul 20.20 WIB, Minggu (15/9) malam.

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqi menyebutkan, bangunan yang terbakar tersebut milik Yoyo (30), warga ampung Cikondang, Desa sukatani, Kecamatan Surade dan Peri, warga Kampung Ciprundeuy, Kecamatan Surade.

“Kronologinya, api bermula dari kumpulan dari bekas gergaji kayu yang diduga sementara dari puntung rokok yang merembet ke rumah yang berada disebelah penggesekan tersebut. Keduanya habis hangus terbakar dilalap si jago merah,” kata Okih.

Proses evakuasi pemadaman pun dilakukan oleh petugas Damkar Surade dan Jampangkulon yang dibantu oleh warga setempat. Belum diketahui berapa secara pasti kerugian yang diderita, namun ditaksir hingga puluhan juta rupiah.

Selanjutnya kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kampung Legok, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, sekira pukul 18.00 WIB.

Dalam insiden tersebut, lahan kebun seluas 300 hektare terbakar. Setelah mendapatkan laporan dari Muspika Ciemas, petugas Damkar BPBD Kabupaten Sukabumi langsung menuju lokasi untuk dilakukan pemadaman.

BMKG Jawa Barat mendeteksi titik panas atau hotspot di Kabupaten Sukabumi pertanggal 13 September hingga 14 September jam 04.00 WIB. Lagi-lagi di Sukabumi terdeteksi titik panas. Yang terdiri dari Ciemas 2 titik dan Simpenan terdeteksi 1 titik.

“Untuk itu kami imbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan,” pesan Kepala BMKG Jabar Tony Agus Widjaya. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *