Pawai Samenan di Cisaat Sukabumi Kembali Diwarani Adu Jotos, Ini Penyebabnya

Pawai Samenan di Cisaat Sukabumi
Sejumlah pemuda saat adu jotos bersama warga saat pagelaran samenan di di ruas Jalan Surya Kencana, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat

SUKABUMI – Kegiatan pawai dalam memeriahkan samenan atau kenaikan kelas di salah satu sekolah yang ada di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, ricuh hingga diwarnai adu jotos.

Aksi kericuhan pada kegiatan samenan yang terjadi di wilayah perbatasan Kecamatan Cisaat dengan Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Surya Kencana, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat pada Minggu (30/06) itu, sempat vira dimedia sosial.

Bacaan Lainnya

Dalam video yang berdurasi sekitar 01.35 menit ini, tampak terlihat keributan antara warga setempat dengan peserta dari rombongan samenan. Sejumlah pemuda terlihat saling bentak dan saling dorong hingga adu jotos.

Salah seorang warga Kecamatan Kadudampit, Nada (26) mengatakan, aksi saling jotos pada kegiatan samenan ini, diduga karena ada sebagian dari rombongan pada kegiatan samenan yang mengkonsumsi minuman keras.

“Iya, kemudian botol minuman keras itu mereka pecahkan ke jalan hingga mengenai warga setempat,” kata Nada pada Senin (01/07).

Karena tidak menerima, akhirnya warga setempat langsung cek cok adu mulut hingga terjadi kericuhan dan diwarnai adu jotos. “Samenan itu, dilakukan oleh sekolah Almuktariyah Desa Nagrak. Nah, saat bentrok itu, dibubarkan warga dan aparat setempat,” timpalnya.

Sementara itu, Kapolsek Cisaat, Resor Sukabumi Kota, Yanto Sudiarto kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihaknya membenarkan terkait kericuhan pada kegiatan samenan dari salah satu sekolah yang ada di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat dengan warga dari Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat.

“Iya, benar itu kejadian kan kemarin dan permasalahannya sudah selesai secara musyawarah,” kata Yanto kepada Radar Sukabumi usai menghadiri perayaan HUT Bhayangkara ke 78 di Gedung Juang Kota Sukabumi.

Kerusuhan pada kegiatan samenan tersebut, kata Yanto, terjadi karena kesalahpahaman dari warga setempat dengan warga yang mengikuti rombongan samenan sekolah. “Tapi, semuanya sudah clear yah. Kemarin kan sudah dimediasi oleh kita dan pemerintah desa juga,” paparnya.

Ketika disinggung mengenai, informaso terkait salah satu rombongan pada kegiatan samenan yang mengkonsumsi minuman keras. Yanto membantahnya, bahwa pada pagelaran samenan tersebut, tidak ada yang mengkonsumsi minuman keras. “Ah, itu gak ada soal minuman keras. Informasi dari siapa itu,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *