Kapal Muatan WNA Terdampar di Tegalbuleud Sukabumi Dipasang Garis Polisi

Kapal Speedboat Muatan WNA di Sukabumi
Garis polisi mengelilingi kapal speedbaot yang terdampar di pantai Keusik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

TEGALBULEUD – Kapal yang terdampar di pantai muara keusik urug, Desa Buniasih, kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi yang membawa muatan puluhan WNA (Warga Negara Asing) beberapa waktu lalu kini di pasang garis police.

Kapal yang didominasi berwarna putih dengan memiliki panjang 12 meter dan lebar 3 meter jenis Speedboat serta Tonase 12 GT tersebut hingga kini masih berada di sekitar lokasi saat pertama kali terdampar pada Sabtu, (29/6) sekitar pukul 16.00 Wib.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Buniasih Badrudin mengatakan, dalam kapal speedboat yang terdampar tersebut membawa 30 orang dengan rincian 28 orang warga negara asing dan 2 orang warga negara Indonesia saat ini dari informasi didapatnya sempat dibawa ke mako polres yang kemudian dititipkan sementara di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Warungkiara untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI.

“Awalnya saat itu sore hari, ada laporan dari warga, relawan destana, katanya ada kapal imigran yang menyandar di situ, terdampar di wilayah desa Buniasih, ditimpangi 30 orang, yang 28 orang itu warga asing, yang 2 orang warga Indonesia,” ungkap Badrudin belum lama ini.

“Kemudian warga bersama kami, pihak kepolisian, TNI, membawa orang orang tersebut ke polsek Tegalbuleud, dan dimintai keterangannya oleh polsek, yang kemudian di bawa ke polres Sukabumi,” sambungnya.

Hasil pemeriksaan sementara di polsek Tegalbuleud, Badrudin yang juga ikut hadir saat itu menerangkan bahwa mereka para WNA diduga korban penjualan orang yang awal perjalanannya menuju Australia, namun karena ketahuan dan dilepaskan disuruh kembali ke negara asalnya.

“Dugaan orang-orang tersebut dugaan korban dari penjualan penjualan orang kayak begitu, katanya mau ke Australia dari Australia dibalikkan lagi ke negaranya namun mereka menurut keterangannya sampai di tengah laut lepas Indonesia, nah di situ hampir kehabisan bahan bakar, makanya mereka pada nyandar di wilayah yang paling dekat,” jelasnya.

“Iya itu dekat Dermaga Desa Buniasih, jenis kelamin semuanya laki-laki, yang ada orang menurut informasi, karena kami juga di sana itu warga Cina yang lainnya warga Bangladesh,” imbuhnya.

Sementara untuk kapal speedboat, lanjut Badrudin hingga kini masih berada di pesisir Pantai Kesik Urug Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud dan sudah dipasang garis polisi. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *