Jelang PSBB, Jabar Quick Response Luncurkan Gerakan Lumbung Mikro

SUKABUMI — Jelang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap pertama, dan upaya menekan penyebaran virus Corona atau Covid 19, Jabar Quick Response (JQR) meluncurkan gerakan lumbung mikro. Gerakan yang memfokuskan pada kegiatan penyediaan dan pembagian beras ini sebagai langkah bantuan darurat pangan yang berada di satuan terkecil saat PSBB diberlakukan.

Koordinator Program Lumbung Mikro Jabar Tangguh Covid -19, Amin Nurdin mengatakan untuk sasaran lumbung mikro ini ada dua, pertama masyarakat pendatang (tidak ber KTP setempat) dan tidak terdata sebagai penerima bantuan konpensasi Covid 19 diantaranya Guru Ngaji, Pedagang yang berhenti karena dampak Corona, pekerja yang kena PHK dan Pelajar atau Mahasiswa yang tinggal sementara di Mess atau kostan.

Bacaan Lainnya

Kedua bagi masyarakat yang berstatus sebagai penduduk artinya yang memiliki KTP setempat, namun tidak terdata sebagai bantuan kompensasi Covid 19, diantaranya anak yatim yang tidak tinggal di panti sosial, guru ngaji, pedagang yang berhenti karena Covid dan pelajar atau mahasiswa.

Menurutnya bantuan ini adalah bantuan non APBD artinya, anggarannya berasal dari bantuan lembaga yang bekerja sama dengan Jabar Quick Response. Adapun untuk lokasi pelaksananya meliputi 12 Kota kabupaten yang dinyatakan sebagai Zona Merah diantaranya, Kota Sukabumi, Kota/Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Depok, Kota/kabupaten Bekasi,Kota/kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon. Serentak hari ini (Kamis, 30/4) semua bantuan dikirimkan, total pengiriman 30 ton beras.

Sementara Risris RAP Relawan Jabar Quick Respon Wilayah Sukabumi yang mendapatkan mandat untuk melaksanakan program tersebut, mengatakan “Memang kita tahu tidak semua bisa menerima atau tidak. Tapi mudah-mudahan apa yang kami berikan ini bisa juga sedikit menggerakkan yang lain untuk ikut membantu, karena wabah ini bisa ditanggulangi dengan kolaborasi dan saling menguatkan, “jelas Risris RAP kepada Radarsukabumi.com

“Kebutuhan yang didistribusikannya berupa beras, Paket sembako dan perlengkapan lainnya. untuk sekarang ini kami baru akan menerima beras terlebih dahulu sebanyak 2,5 Ton untuk kemudian didistribusikan setelah dibagi dalam kantung per 2 Kg,”terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk data yang akan diberikan bantuan ada dua sumber, pertama data dari pemerintah dalam hal ini lurah atau RT/RW bisa juga berdasarkan data dari relawan langsung artinya relawan Jabar Quick Response sendiri mencari data dari sumber lain dilapangan.

“Perlu saya tekankan kembali bahwa ini adalah program non APBD, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan warga dan mengajak warga lainnya, terutama yang memiliki kelebihan rezeki untuk turut serta menjadi donatur posko lumbung mikro atau bantuan pangan darurat, “tukasnya.

Sementara untuk prioritas bantuan adalah untuk warga tinggal di Jawa Barat yang tidak terdata dalam bantuan Covid 19, warga tersebut hanya mendapatkan bantuan beras 2 kg untuk berlaku selama satu minggu.

“Jadi penerimanya bisa saja tiap minggu orang tersebut menerima atau bisa berganti-ganti, “pungkasnya.(die/hms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *