“Kami pun meminta kepada aparat penegak hukum agar senantiasa melakukan pengawasan yang lebih konfrehensif dalam pendistribusian BBM, karena ditakutkan ada mafia – mafia migas yang sengaja memanfaatkan momentum ini, ” pintanya.
Menurutnya, selain dirasakan oleh petani dan nelayan kelangkaan ini dirasakan juga oleh penerima manfaat lain seperti para sopir. Hal ini tentunya akan sangat menghambat dalam pendistribusian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Satu sisi pemerintah sedang mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid, namun di sisi lain hambatannya muncul, ini harus segera dicarikan solusinya,” tandasnya. (ris/d)