GUNUNGGURUH — 20 hektare lahan Persawahan warga di Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, tidak bisa ditanami padi. Pasalnya, saluran irigasi Cipendeuy, tepatnya di Kampung Cikadu, Rt (4/7) Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, jebol akibat tergerus longsor.
Ketua Petani Pemakai Air (P3A) Desa Kebonmanggu, Natun mengatakan, semenjak saluran irigasi Cipendeuy rusak, banyak lahan pertanian warga di Desa Kebonmanggu yang terlantar. “Petani tidak bisa bercocok tanam, karena airnya tidak sampai ke lahan Persawahan warga,” jelas Natun kepada Radar Sukabumi, Selasa (7/1).
Rusaknya saluran irigasi tersebut, ujar Natun, telah membuat resah para petani. Untuk itu, ia bersama petani lainnya meminta kepada pemerintah agar dapat segera memperbaiki saluran irigasi yang ambruk tergerus longsor itu.
“Biasanya, kalau musim hujan, petani tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pasokan air ke lahan pertaniannya. Namun, untuk saat ini karena irigasinya rusak, makanya air tidak sampai ke lahan Persawahan warga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kebonmanggu, Rasnita mengatakan, pemerintah Desa Kebonmanggu sudah berupaya maksimal untuk memperbaiki saluran irigasi Cipendeuy tersebut. Seperti mengajukan permohonan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Dinas PU Provinisi Jawa Barat.