Wali Kota Ini Larang Lomba Tujuhbelasan, Begini Alasannya

Walikota Bogor Bima Arya (adi2)

RADARSUKABUMI.com – Perayaan Tujuhbelasan di Kota Bogor pada tahun ini dipastikan bakal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Musababnya, Wali Kota Bogor Bima Arya melarang warganya menggelar perlombaan saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI).

Bima mengatakan larangan itu bertujuan mencegah penularan virus corona. ”Pemkot Bogor mengimbau agar tahun ini kita menahan diri dulu, tidak selenggarakan acara berbagai lomba Tujuhbelasan yang bisa mengundang keramaian. Sangat rawan terjadi penularan dari Orang Tanpa Gejala (OTG),” kata Bima Arya, kemarin.

Bacaan Lainnya

”Merah putih akan selalu di dada dan di sanubari kalaupun kita tidak menyelenggarakan acara yang mengundang keramaian, khususnya mengundang penularan Covid-19 di Kota Bogor,” sambung Bima.

Bima menjelaskan jumlah kasus virus corona di Kota Bogor sejak Sabtu hingga Kamis (1-13/8) melonjak. Total ada 98 warga Bogor yang terjangkit corona.

Sebagian di antara mereka memiliki riwayat bepergian ke luar kota, seperti Jakarta. Dari jumlah itu, sebagian besar di antaranya merupakan klaster keluarga.

”Saat ini pemkot mencatat ada 24 keluarga yang menjadi sumber penularan kasus. Ada satu keluarga, bahkan anggota keluarga yang positif ada 22 orang,” ucap Bima.

”Keseluruhan kasus positif di keluarga ada 85 ka­sus. Jadi hati-hati betul untuk selalu membersihkan diri dan menjaga jarak apabila Anda mengalami gejala-gejala yang menunjukkan ke arah Covid-19,” ujarnya.

Namun, Bima tak merinci keluarga mana dan kasusnya apa saja yang tertular corona tersebut. Ia lebih menekankan kepada warga Bogor itu selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat.

Hal senada diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. Ia mengimbau masyarakat Kota Bogor tidak melakukan perayaan Tujuhbelasan secara berlebih. Khususnya kegiatan yang bisa mendatangkan kerumunan orang dalam jumlah besar.

”Kondisi saat ini belum aman untuk kita semua, sehingga perlu dihindari kegiatan yang mengundang kerumunan massa dalam jumlah besar,” pinta Dedie. ”Lomba-lomba yang biasanya mewarnai HUT RI, belum terlalu prioritas, dan mohon ditahan untuk tidak dilaksanakan dulu karena dapat menimbulkan risiko penularan Covid-19 di warga,” imbaunya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad, menilai satu hal wajar jika Pemkot Bogor mengeluarkan surat imbauan soal penia­daan perlombaan Tujuhbelasan. Namun, secara pribadi, Bagus mengaku khawatir adanya kebijakan tersebut akan berdampak pada rasa nasionalisme masyarakat.

”Kalau saya pribadi, sebagai generasi muda, merasa khawatir. Karena saya merasa ada semangat kemerdekaan yang terkekang, karena kondisi saat ini tidak lepas seperti tahun sebelumnya. Tapi kita harus paham karena kondisi kita seperti ini,” tutupnya. (ogi/b/ rez/run)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *