RADARSUKABUMI.com – Jajaran Polsek Bogor Utara masih melakukan penyelidikan terkait meninggalnya MZ (16) akibat luka bacok di Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (9/2/2020).
“Tawuran anak-anak muda. Ada satu korban meninggal. Sekarang masih proses penyelidikan,” kata Kapolsek Bogor Utara, AKP Ilot Juanda.
Dia menjelaskan, pihaknya menerima informasi bahwa di RS PMI Bogor terdapat satu orang mengalami luka bacok sekitar pukul 05.30 WIB.
“Kita cek ke sana dan TKP. Sekarang masih penyelidikan,” katanya.
Versi polisi, kejadian berawal saat korban MZ bersama rekan-rekannya berjumlah 3 motor, hendak pulang usai nongkrong di kawasan Tegallega.
Korban tawuran di BogorKorban tawuran di Bogor./Foto: Risahd
Namun, saat melintas di Jalan Pandu Raya, mereka dihadang sekelompok pemuda yang menggunakan dua sepeda motor dan sebuah angkutan umum yang berisi 5 orang.
Sebelumnya, Yeni Yati, ibunda MZ (16) korban serangan kelompok remaja tak dikenal di Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegallega, Kota Bogor, mengaku belum bisa menerima kematian anaknya.
“Jadi, tadi saya mau Salat Subuh, mau ambil wudhu, ada yang ngetuk pintu. Temannya anak saya itu bilang jangan kaget kalau anak saya ada di RS PMI. Ngomongnya begitu. Saya lemas langsung. Ternyata meninggal,” kata Yeni Yati, Minggu (9/2/2020).
Dia mengaku, penjelesan dari teman-teman korban, kakak beradik MZ dan R (17) sedang nongrong di daerah Tegallega.
Sebelumnya diberitakan di Pojokbogor.com, Yeni Yati, ibunda MZ (16) korban serangan kelompok remaja tak dikenal di Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegallega, Kota Bogor, mengaku belum bisa menerima kematian anaknya.
“Jadi, tadi saya mau Salat Subuh, mau ambil wudhu, ada yang ngetuk pintu. Temannya anak saya itu bilang jangan kaget kalau anak saya ada di RS PMI. Ngomongnya begitu. Saya lemas langsung. Ternyata meninggal,” kata Yeni Yati, Minggu (9/2/2020).
Dia mengaku, penjelesan dari teman-teman korban, kakak beradik MZ dan R (17) sedang nongrong di daerah Tegallega.
(cek/izo/rs)
