Puluhan Wartawan Dites Swab Corona, Hasilnya Bikin Deg-degan

RADARSUKABUMI.com – Puluhan anggota Kelompok Wartawan (Pokwan) DPRD Kabupaten Bogor, dinyatakan negatif Corona (Covid-19) usai hasil tes swab (usap) mereka keluar Rabu (7/10).

Meski begitu, mereka menilai Pemkab Bogor tetap harus memperbaiki perihal penangan Covid-19. Pasalnya, butuh waktu lama untuk menunggu hasil tes swab.

Diketahui, puluhan wartawan ini menjalani tes swab lantaran memiliki riwayat kontak dengan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, yang terkonfirmasi positif Covid-19 Jumat, 25 September 2020.

Sehari berselang, 20 anggota Pokwan itu menjalani rapid test dan hasilnya non-reaktif.

Namun, untuk lebih meyakinkan, Pemkab Bogor memfasilitasi agar pewarta diswab oleh Dinas Kesehatan, Senin, 28 September 2020.

Setelah menunggu, Dinas Kesehatan Kabupaten mengonfirmasi hasil negatif dari tes tersebut.

“Hasilnya saya ambil semalam, dan hasil teman-teman semuanya negati,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina.

Sementara Ketua Kelompok Wartawan DPRD Kabupaten Bogor, Saeful Ramadhan mengatakan, hasil tes swab negatif ini menjadi kabar baik bagi teman-teman wartawan yang sudah 9 hari menjalani isolasi mandiri.

“Terima kasih kepada teman-teman Pokwan yang dengan sadar mengambil sikap untuk mengisolasi diri, membatasi interaksi. Karena kita tidak tahu apakah kita terpapar atau tidak, maka berhati-hati itu pilihan yang paling baik,” katanya.

Dalam mengisi hari menjalani isolasi, lanjutnya, Anggota Pokwan mengisi hari dengan aktifitas positif dan penuh kegembiraan.

Menurut dia, banyak hikmah dari masa-masa ini, antara lain untuk menjaga dunia jurnalis, dengan mengedepankan keselamatan wartawan dan akurasi data.

“Dan kita hari ini semakin sadar bahwa kita hidup di masa pandemi, dan kita harus bersinergi mengadapi masa-masa ini. Kami juga berterima kasih kepada pihak yang telah membantu kami di masa isolasi mandiri,” katanya.

Saeful menambahkan, ada beberapa hal yang barangkali bisa dijadikan bahan evaluasi penanganan pandemi covid-19 di Kabupaten Bogor ke depan. Perbaikan antara lain soal tracing yang masih sangat lemah.

“Kami merasa tidak ada inisiatif dan respon cepat dari gugus tugas Covid di Kabupaten Bogor untuk mengambil langkah penanganan terhadap orang yang sempat kontak erat dengan pasien positif,” katanya.

Dan hal ini sudah direspon oleh Bupati Bogor Ade Yasin dengan melakukan evaluasi menyeluruh kerja gugus tugas sekaligus mengubah gugus menjadi satgas.

“13 Intruksi terbaru Bupati sepertinya cukup untuk membuat kinerja satgas lebih baik lagi, lebih agresif, responsif dan yang paling penting terukur dan terencana,” jelasnya.

“Tapi itu, bisa terjadi jika semua intruksi tersebut dilaksanakan cepat, kompak dan penuh dengan tanggung jawab,” katanya.

Dia juga berharap, Satgas lebih baik lagi dalam pengelolaan informasi dan penyampaiannya kepada publik, terutama dengan teman-teman wartawan dan media massa.

Informasi yang baik dimaksud bukan hanya soal penambahan jumlah kasus baru, tetapi berkaitan juga dengan kerja sektor lain mengingat pandemi juga berdampak ke semua sektor.

Menurut Saeful, pilihan kebijakan hari ini pastinya berfokus kepada dua hal.

Pertama menyelamatkan masyarakat dengan layanan kesehatan yang baik, dan yang kedua, menjaga keberlangsungan ekonomi.

Tidak ada ruang, bagi pemerintah dan para pembantunya hanya untuk mengejar pencitraan semata.

“Cara-cara refresif yang belakangan terjadi, harusnya sudah mulai ditinggalkan. Selain akan membuat citra pemerintah tercoreng, juga membahayakan bagi masyarakat, dan sama sekali tidak memberikan edukasi yang baik,” katanya.

(cek/pojokbogor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *