Penggerebekan Pesta Seks, Akun @bebbymoymoyreal Mendadak Terkenal

Usai penggerebekan pesta seks di Apartemen Bogor Valley (ABV), Jalan KH Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, akun Instagram @bebbymoymoyreal mendadak terkenal. Selain protes digerebek, cewek cantik bernama Sandra Karamoy alias Amoy itu sempat mem-posting tawaran pekerjaan khusus ABG nakal di Bogor.

Posting-an Amoy cantik di Instagram Stories muncul beberapa jam sebelum penggerebekan di ABV. Isinya bikin geleng-geleng kepala. Wanita muda berkulit putih itu diduga muncikari yang menawarkan pekerjaan kepada para ABG cantik yang tinggal di wilayah Bogor dan sekitarnya. Umurnya harus 18-20 tahun. “Ada job buat cewek cantik nakal umur 18-20, buat. Yang sekarang lagi di Bogor dan sekitarnta, DM gue sekarang juga. Yang minat aja DM, yang cuma nanya2 gak gue respon,” tulis pemilik akun @bebbymoymoyreal.

Berita Terkait : ABV Jadi Sarang Prostitusi, Ni Videonya

Akun @bebbymoymoyreal juga jadi pembicaraan saat dirinya ikut berkomentar dan memberi tanggapan soal video penggerebekan ABG yang di-posting di akun @pojok_bogor, akun resmi portal berita pojoksatu.id (Radar Bogor grup), kemarin. Dalam Instastory, Amoy angkat suara soal penggerebekan di ABV yang dilakukan pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) ABV. “Ini saya nggak terima ini seperti ini, nggak ada pihak yang berwajib, yang badan pengelola apartemen yang sah ada buktinya klo dia pengurus yang sah. Ini dia ngegerebek ya semau dia aja,” tulis @bebbymoymoyreal.

Amoy juga mengatakan, pria yang melakukan penggerebekan malah ditegur sekuriti ABV. “Satpam sah nya aja ngomong, jangan kaya gini, sama aja kalian mengadu kita, ini kasus bisa dituntut balik, saksi banyak, bukti banyak dari gue,” tuturnya.

Amoy juga menantang penggerebek yang akan mencarinya. “Mana orang yang katanya nyariin gue suruh ketemu gue sekarang,, mau gue bikin malu lagi dia di depan orang banyak, hahahahaha dia pgn bgt jadi badan pengelola apartemen, tapi ga kesampean, jadi begini deh,” imbuh Amoy.

Menurut Amoy, polisi saja tidak mau menanggapi kasus tersebut karena tidak memiliki bukti. Pelapor tidak memiliki video yang memperlihatkan ABG sedang mesum di kamar. “Kalau memang ada bukti mereka melakukukan porsitusi, coba tolong buktikan mana vidio ceee sama cowonya yang lagimesum nya ada? Ga ada kan, ini cuma foto begini, sama caption nya ga masuk akal,” sambungnya.

“Mana video jelas mesumnya ada ga? Kalo memang ada tolong buktikan, kalo perlu posting aja, klo emang bener jelas ada videp cewe dan cowo sedang berhubungan seks,” tantangnya.

Sementara Pengurus P3SRS ABV Rizky Lerian menceritakan awalnya pada Rabu (29/8) sekitar pukul 01:00 WIB, dirinya mendapat keluhan dari warga di lantai 17, sebab ada suara gaduh hingga mengganggu sebelah unitnya. “Kayak ada tamu. menurutnya itu tempat cewek-cewek nggak benar, kata warga itu. Ya terganggu lah dengan aktivitas itu. Jam satu sampai dua malam itu ada saja tamunya. Datang, ketuk pintu. Yang datangnya laki-laki. Cewek itu suka mengenakan pakaian yang seksi-seksi lah,” bebernya kepada Metropolitan, kemarin.

Saat itu, pihak keamanan langsung mendatangi unit tersebut. Sayangnya, saat dihampiri malah terlihat sepi. Sempat diketuk namun tidak ada orang yang keluar. Tidak ada suara sedikit pun. Karena itu petugas turun kembali. “Selang berapa lama, ada lagi warga yang telepon, unit itu ramai. Wanita seksi juga bolak-balik terus. Akhirnya direncanakan besoknya (Kamis, red) itu penggerebekan,” ujarnya.

Kemudian petugas dan warga sepakat merencanakan penggerebakan pada Kamis (30/8) pukul 01:00 WIB. Dengan merencanakan pemadaman listrik di apartemen. “Akhirnya mereka keluar. Pas kepergok itu mereka buru-buru mau masuk lagi ke unit. Saya tahan pintunya dan kami lihat cewek lagi telanjang, lagi mau ngelayanin cowoknya. Si Amoy itu,” paparnya.

Menurutnya, usia rata-rata ABG itu antara 19-20 tahun, yang memang mengais uang dari bisnis prostitusi. Dengan sistem melalui media sosial tanpa ada muncikari. ABG itu menyewa apartemen secara harian. “Dia menyewa ke agen, pemilik unit kasih tanggung jawab ke agen untuk nyewa-nyewain. Nah, bisnis itu sendiri-sendiri dan tidak ada muncikarinya. Lewat online transaksinya,” jelasnya.

Mereka pun dilaporkan ke Satpol PP untuk kemudian diamankan ke Mako Satpol PP dan ditindak. Ironisnya, saat dibawa, ketiga perempuan itu berjalan dengan wajah tanpa dosa. “Nggak sekolah, hanya lulusan SMP. Tadinya cuma bikin kesepakatan saja supaya tidak ke sini lagi. Eh ngeyel, nantang lapor polisi. Akhirnya ditangani Satpol PP,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penegak Perda Satpol PP Kota Bogor Danny Suhendar menuturkan, kedelapan ABG tersebut dipulangkan ke rumahnya masing-masing setelah membuat surat pernyataan. Mereka terbukti melanggar Perda 8 Tahun 2006, Pasal 18 Ayat 1-3 tentang Ketertiban Umun. “Mereka itu dari Cilebut, Citayam dan Depok. Sudah membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatannya lagi. Dipanggil orang tuanya masing-masing dan diberikan pembinaan agar diawasi terus,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga bakal segera memanggil pengelola ABV untuk diperiksa penyidik PPNS Satpol PP. Bisa saja apartemen tersebut mendapat teguran hingga pencabutan izin usaha jika terbukti jadi tempat sarang maksiat. “Awal September lah. Bisa saja izin usahanya dicabut karena digunakan ajang prostitusi,” tutupnya. (ryn/c/mam/run)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *