Pemkab Bogor Raih Anugerah Parahita Ekapraya 2021 Kategori Utama

Bupati Bogor Ade
Bupati Bogor Ade meyampaikan bahwa Anugerah Parahita Ekapraya merupakan merupakan buah kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen.

CIBINONGPemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori utama pada tahun 2021.

Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia, atas komitmen pemerintah daerah yang telah mewujudkan dan merealisasikan pengarusutamaan gender.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini Kabupaten Bogor meraih predikat utama Anugerah Parahita Ekapraya. Keberhasilan ini merupakan buah kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen, terutama Tim Pokja dan Tim Driver Pengarusutamaan Gender,” kata Bupati Ade Yasin kepada wartawan, Rabu (29/9/2021).

Ade menjelaskan, pelaksanaan pengarusutamaan gender sudah sesuai dengan Inpres nomor 9 tahun 2000, yaitu mencapai keadilan dan kesetaraan gender bagi perempuan, anak, difabel dan lansia, bertujuan lintas sektoral, sekaligus pemecahan masalah kesulitan ekonomi perempuan.

“Kita terus berupaya dengan inovasi telah dilakukan termasuk dalam bidang pengarusutamaan gender, dan mampu meraih peringkat ketiga sebagai kabupaten terinovatif tahun 2020 dalam Innovative Government Award Kementerian Dalam Negeri,” tegasnya.

Selain itu, ia menambahkan, strategi lainnya yang diterapkan oleh Pemkab Bogor adalah melakukan monitoring dan evaluasi untuk menganalisa sejauh mana pengintegrasian gender ke dalam program dan kegiatan perangkat daerah.

“Kita juga sudah ada sistem Pengaduan dan Informasi Gender secara online atau Sigadis, Sistem informasi Jejaring Penyelamatan Ibu, Neonatal, dan Anak (Sijari Bunda), Layanan Peluk Samawa dan banyak lagi,” tambahnya

Lebih lanjut ia mengungkapkan, program tersebut dilakukan secara berkelanjutan agar dapat mendorong pembangunan manusia menjadi lebih baik dan mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.

“Kita harap ke depan mampu berbicara banyak dengan inovasi lain. Sehingga pencapaian hal lain pun bisa terus berkembang,” pungkasnya.

Beberapa program lain pun sebagai penunjang, yakni pelayanan langsung kependudukan sapa dan melayani warga jemput bola one day service ke desa-desa melalui penyelesaian dokumen 2 in 1 (akte kelahiran dan KIA) satu hari jadi.

Kemudian, Layanan Neng Titu Sehat, pelayanan dokumen 3 in 1 berupa pendaftaran Akta Kelahiran, KIA dan KK bagi 4 RSUD, serta program pengembangan pelayanan obstetri-neonatal emergensi dasar pada 29 Puskesmas Poned. Selanjutnya Satu miliar satu desa (Samisade) untuk pemerataan infrastruktur. (abi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *