Mal Dan Restoran Dibuka, Roda Ekonomi Kota Bogor Kembali Begerak

BOGOR – Geliat ekonomi Kota Bogor kembali bergerak sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun dari level 4 ke level 3 pada akhir Agustus 2021 lalu.

Dengan diturunkannya PPKM ke level 3, sektor ekonomi Kota Bogor juga mulai dilonggarkan.

Bacaan Lainnya

Mal kembali beroperasi seperti sebelumnya. Rumah makan dan restoran pun demikian.

Kendati demikian, pemerintah tetap melakukan pembatasan kapasitas untuk pengunjung rumah makan dan restoran.

Selain itu, para pengunjung tetap diwajibkan menaati dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumanan.

Para pengunjung mal juga diwajibkan memperlihatkan kartu vaksinasi. Pengunjung yang belum divaksin, dilarang masuk mal.

Pengunjung mal diwajibkan untuk melakukan scan QR code dan menunjukkan sertifikat vaksin di PeduliLindungi sebelum memasuki area mal.

“Harus scan QR code di sini. Gak boleh masuk kalau belum scan,” ucap security Plaza Indah Bogor, Sugeng, sambil menunjukkan tempat scan QR code yang dipasang di depan pintu masuk.

Ia menyebut pintu masuk ke Plaza Indah Bogor atau Toserba Yogya di Jl KH Sholeh Iskandar itu dipasangi CCTV.

“CCTV ini terhubung langsung ke Pemkot Bogor. Jadi, kami gak bisa izinkan pengunjung masuk kalau belum scan QR code karena kami juga diawasi,” jelasnya.

Mal dan pusat perbelanjaan dibolehkan beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen mulai pagi sampai pukul 20.00 WIB.

Kemudian, restoran, rumah makan dan cafe sudah diperbolehkan untuk membuka layanan dine in dengan kapasitas maksimal 25 persen.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku bersyukur dengan penurunan status PPKM di Kota Hujan dari level 4 ke level 3.

“Insya Allah roda ekonomi kembali bergerak. Banyak warga bisa kembali bernafas,” ucap Bima Arya beberapa waktu lalu.

Meski sektor ekonomi Kota Bogor mulai dilonggarkan, Pemkot Bogor tetap melakukan monitoring.

“Satgas tetap akan monitor. Pastikan tidak lengah untuk protokol kesehatannya,” kata Bima.

Bima menegaskan, saat ini Pemkot Bogor sedang berupaya maksimal untuk menggenjot vaksinasi.

Selain vaksinasi untuk umum, para pelajar dan anak usia 12-17 tahun juga sudah mulai divaksin.

Saat ini, cakupan vaksinasi Kota Bogor sudah mencapai 60 persen. Diharapkan vaksinasi bisa mencapai 80 persen pada September ini.

Seiring dengan itu, Pemkot Bogor mulai mempersiapkan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Rencananya, simulasi PTM terbatas akan dimulai pada minggu kedua September 2021.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor saat ini sedang mematangkan persiapan PTM terbatas.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi mengatakan, teknis pelaksanaan PTM berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri akan terus disosialisasikan kepada semua sekolah, mulai SD hingga SMA.

“Kami sudah persiapkan. Kita sudah lakukan pertemuan dengan pengawas dan pihak sekolah. Kami akan sosialisasikan kembali terkait teknis pelaksanaannya,” ucap Hanafi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *