Polresta Bogor Tangkap Komplotan Kuras ATM, Modal Logat Brunai

Komplotan bobol ATM
Modal Logat Brunei, Komplotan Kuras ATM Wisatawan Ditangkap

BOGOR, Polisi tangkap komplotan kuras kartu anjungan tunai mandiri (atm), milik wisatawan, yang belakangan marak terjadi di Kota Bogor.

Aksi tipu daya dengan modus mengajak investasi tersebut, setidaknya berhasil mengantongi Rp500 juta lebih, dari lima korban pada tahun ini.

Bacaan Lainnya

Empat komplotan yang berhasil diringkus, masing-masing adalah Adi Santoso, Djoko, Bimo Cihiro Onom, dan terakhir Usman als Uus.

“Modus utama mereka, mengaku sebagai orang asing yaitu orang Brunei, jadi bermodalkan logat Brunei,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro saat menggelar konferensi pers di halaman Lippo Plaza Keboen Raya pada Sabtu (25/9/2021) pagi.

Modal Logat Brunei, Komplotan Kuras ATM Wisatawan Ditangkap

Susatyo mengatakan, komplotan ini memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksinya.

Pertama Adi Santoso, berperan sebagai yang mencari korban penipuan. Djoko berperan sebagai orang asing atau orang Brunei. Dan dia juga yang menukar atm milik korban.

“Bimo dan Usman berperan sebagai driver atau supir dan juga membantu mencari korban,” katanya.

Modus yang dilakukan adalah tersangka Adi profiling terhadap para calon korban, yang umumnya menginap di hotel seputaran Jalur SSA, yang diperkirakan memiliki uang banyak.

Kemudian Djoko sebagai wisatawan asing, berpura-pura bertanya ingin ke suatu tempat.

Kemudian datang Adi bersama calon korban yang sudah diajak ngobrol lebih dekat. Kemudian sama-sama mengantar Djoko ke atm.

“Selama dalam perjalanan, korban mendengar berbagai pembicaraan antara Djoko dan Adi yang seolah-olah awalnya mereka tidak kenal, sehingga korban ditawari investasi kemudian diperlihatkan atm milik bank asing,” ucapnya.

Hal itu, kata dia, dilakukan para komplotan untuk kembali meyakinkan korban bahwa yang bersangkutan adalah merupakan warga negara asing.

Setelah masuk, korban diajak melihat isi atm yang berisi Rp600 juta, setelah itu korban tertarik untuk melakukan kerjasama dan siap menerima dana dari para pelaku, kemudian dari dana tersebut atm milik korban diambil dan ditukarkan oleh para pelaku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *