“Dari 26 kasus yang ada sekitar 30 persen diantaranya merupakan kasus pelecehan seksual,” ucapnya. “Sedangkan sisanya bervariatif, seperti tindak kekerasan terhadap anak baik verbal maupun nonverbal,” ujarnya.
Dudih berpendapat, pendemi Covid-19 tentunya membuat aktivitas banyak terfokus di rumah yang tidak menutup kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap anak. Bahkan, banyak orang tua yang mengaku kelelahan menghadapi anak selama masa pandemi Covid-19.
“Masa pandemi ini kan membuat aktivitas banyak yang terpusat di rumah, yang akhirnya berdampak pada beberapa kekerasan verbal. Karena mungkin orang tua capek, ngurus kerjaan, ngurus anak, ngurus tugasnya anak. Karena peran orang tua ganda menjadi guru dan orang tua kekerasan terhadap anak sangat mungkin terjadi di masa pandemi ini,” tukasnya.(ded)
Editor : Yosep